Apa yang Anda Ketahui tentang Penyair Terkemuka Iran, Rumi?
https://parstoday.ir/id/news/iran-i177566-apa_yang_anda_ketahui_tentang_penyair_terkemuka_iran_rumi
Maulana Jalaluddin Balkhi adalah seorang penyair Iran terkemuka yang puisi dan ajarannya berpengaruh tidak hanya di negara-negara berbahasa Persia, tetapi di seluruh dunia.
(last modified 2025-09-30T05:36:27+00:00 )
Sep 30, 2025 12:20 Asia/Jakarta
  • Apa yang Anda Ketahui tentang Penyair Terkemuka Iran, Rumi?

Maulana Jalaluddin Balkhi adalah seorang penyair Iran terkemuka yang puisi dan ajarannya berpengaruh tidak hanya di negara-negara berbahasa Persia, tetapi di seluruh dunia.

Dalam sejarah budaya dan sastra Iran, hanya sedikit tokoh yang sesukses Jalaluddin Mohammad Balkhi, yang dikenal sebagai Rumi, yang telah melampaui batas geografis, bahasa, dan agama serta menjadi simbol global cinta, makna, dan mistisisme. Dalam kalender Iran, Mehr 8 ditetapkan sebagai Hari Peringatan Rumi.

Pada kesempatan ini, artikel dari Parstodi ini akan mengulas biografi penyair Iran ini.

Kelahiran

Ia lahir pada tahun 604 H (1207 M) di kota Balkh (sekarang Afghanistan), di wilayah timur peradaban Persia kuno. Rumi dibesarkan dalam keluarga ulama dan orang-orang yang religius. Ayahnya, Bahauddin Valad, adalah seorang teolog dan ahli hukum terkemuka yang, diancam oleh bangsa Mongol, hingga meninggalkan Balkh dan membawa keluarganya dalam perjalanan panjang.

Perjalanan ini dimulai di Nishapur, Iran, melewati Mekah, Arab Saudi, dan akhirnya mencapai kota Qaraman di Asia Kecil. Pada tahun 625 H, atas undangan penguasa Seljuk, mereka bermigrasi ke Konya (sekarang Türkiye), sebuah kota yang kemudian menjadi pusat kehidupan dan aktivitas Rumi.

Pendidikan, Pengajaran, dan Masuk ke dalam Mistisisme

Setelah ayahnya wafat, Rumi mengambil alih kepemimpinan sekolahnya dan sekaligus mempelajari mistisisme. Periode sembilan tahun ini membuka jalan bagi transformasi spiritual yang mendalam dalam kepribadian Rumi dan memperkenalkannya pada konsep-konsep luhur mistisisme Islam.

Setelah itu, Rumi dikenal sebagai ahli hukum dan profesor di Konya, dan selain mengajar, ia juga memainkan peran efektif dalam memecahkan masalah sosial masyarakat.

Pertemuan dengan Syams Tabrizi

Pada tahun 642 H, Rumi bertemu dengan Syams al-Din Tabrizi di gang-gang Konya. Pertemuan ini mengubah hidup Rumi.

Dengan perspektif baru tentang eksistensi, Syams membawa Rumi keluar dari format agama yang kering dan memperkenalkannya pada dunia cinta dan mistisisme.

Pengaruh mendalam ini menyebabkan puisi-puisi Rumi mengalami transformasi yang signifikan, dan dalam banyak karyanya, seperti Masnavi Maknavi, cinta ditampilkan sebagai kekuatan dan komponen utama kehidupan. Dalam salah satu puisinya yang terkenal, Rumi menggambarkan cinta sebagai berikut:

Aku menjadi gila, kekasihku melihatku dan berkata

Aku datang, jangan berteriak, jangan katakan apa pun

Aku berkata, wahai kekasihku, aku takut akan sesuatu yang lain

Ia berkata, "Itu bukan sesuatu yang lain, jangan katakan apa pun yang lain."

Shams Tabrizi tinggal di Konya untuk waktu yang lama dan meninggalkan kesan mendalam pada Rumi, tetapi ia akhirnya meninggalkan Konya. Peristiwa ini, yang merupakan salah satu titik tergelap dalam kehidupan Rumi, membuatnya mencari Shams dalam berbagai perjalanan, tetapi menurut banyak peneliti, Shams tidak pernah ditemukan lagi.

Wafat

Maulana jatuh sakit pada tahun 672 H dan wafat pada tanggal 5 Jumadil Awal di tahun yang sama (17 Desember 1273 M). Pemakamannya dilaksanakan di Konya dengan dihadiri banyak orang dari berbagai agama dan kebangsaan. Jenazahnya dimakamkan di samping makam ayahnya dan kemudian sebuah makam megah dibangun untuknya.

Karya Abadi

Di antara karya-karya Rumi yang paling penting adalah Masnawi Manavi, yang dikenal sebagai salah satu karya mistik terbesar dan paling berharga di dunia. Kumpulan puisi ini, yang terdiri dari enam jilid, memiliki sekitar dua puluh tujuh ribu syair dan membahas isu-isu seperti cinta, spiritualitas, dan kebijaksanaan hidup.

Salah satu puisi pembuka Masnawi Manavi yang terkenal, yang dimulai dengan puisi "Dengarkanlah suara seruling bambu,.", yang telah dipuji oleh berbagai penyair dan mistikus terkemuka dunia. Divan Shams Tabrizi, Rubaiyat, dan Fihi Ma Fihi adalah karya-karya Rumi lainnya.(PH)