Iran Minta Myanmar Hentikan Pembunuhan atas Muslim Rohingya
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, segala bentuk tindakan diskriminatif dan kekerasan terhadap kelompok agama tertentu, harus dikecam.
Bahram Qasemi, Jubir Kemenlu Iran, Senin (5/12) dalam jumpa pers mingguannya di hadapan wartawan dalam dan luar negeri, menjawab pertanyaan tentang berlanjut tindakan-tindakan diskriminatif dan kekerasan terhadap Muslimin Rohingya di Myanmar dan sikap Republik Islam Iran terkait masalah ini.
Ia menuturkan, tindakan-tindakan kekerasan terhadap Muslimin mendorong masyarakat untuk melakukan ekstremisme dan jika fenomena ini meluas, maka itu tidak akan menguntungkan satu negara manapun di kawasan maupun dunia.
Jubir Kemenlu Iran menyarankan agar pemerintah Myanmar, mewujudkan stabilitas dan keamanan negara itu dengan menggunakan mekanisme cerdas dan menghindari penggunaan kekerasan serta diskriminasi, khususnya terkait Muslimin.
Qasemi juga menyinggung perpanjangan sanksi Amerika Serikat atas Iran dan menuturkan, Amerika terbiasa dengan tindakan permusuhan terhadap Iran dan apa dampak sanksi-sanksi baru Amerika di era pemerintahan mendatang negara itu, tidak bisa diprediksikan.
Qasemi menegaskan, Iran tidak pernah melakukan pelanggaran kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama, JCPOA dan komitmen-komitmennya.
Jubir Kemenlu Iran melanjutkan, apa yang yang terjadi di Kongres dan Senat Amerika terkait perpanjangan sanksi atas Iran dan perkembangan yang mungkin terjadi di masa depan, adalah pelanggaran terhadap janji sebelumnya dan tidak bisa diterima.
Menurut Qasemi, pelanggaran JCPOA tidak akan dengan mudah bisa terwujud. Ia berharap, Amerika dengan langkah yang sudah dilakukannya, bisa kembali ke jalan yang benar, pasalnya ia tidak bisa dan tidak punya kemampuan untuk melanggar komitmen internasional secara sepihak dan melangkah di jalan yang berlawanan.
Terkait pembentukan pemerintahan penyelamat nasional di Yaman, Jubir Kemenlu Iran menjelaskan, Yaman, sungguh disayangkan, sampai saat ini masih menjadi korban serangan beruntun Arab Saudi.
"Iran menyambut dicapainya kesepakatan di antara kelompok Yaman dan berharap dialog nasional segera dimulai sehingga negara itu bisa mencapai stabilitas dan menemukan solusi politik," ujarnya.
Jubir Kemenlu Iran juga menyinggung kesepakatan di antara negara-negara pengekspor minyak OPEC pekan lalu terkait penurunan produksi minyak dan mengatakan, kesepakatan ini menunjukkan kecerdasan dan kepercayaan diri serta dapat membantu menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting di level internasional. (HS)