Pezeshkian: Ingin Dipercayai Iran, AS dan Eropa Harus Tulus
https://parstoday.ir/id/news/iran-i179722-pezeshkian_ingin_dipercayai_iran_as_dan_eropa_harus_tulus
Pars Today - Presiden Republik Islam Iran pada hari Rabu (05/11/2025), dalam percakapan telepon dengan Presiden Prancis, menyatakan bahwa bukan Iran yang harus membuktikan ketulusannya dan membangun kepercayaan, melainkan Amerika Serikat dan Eropa yang harus menunjukkan ketulusan mereka untuk memperoleh kepercayaan Republik Islam.
(last modified 2025-11-06T09:51:30+00:00 )
Nov 06, 2025 15:30 Asia/Jakarta
  • Presiden Emmanuel Macron dan Masoud Pezeshkian
    Presiden Emmanuel Macron dan Masoud Pezeshkian

Pars Today - Presiden Republik Islam Iran pada hari Rabu (05/11/2025), dalam percakapan telepon dengan Presiden Prancis, menyatakan bahwa bukan Iran yang harus membuktikan ketulusannya dan membangun kepercayaan, melainkan Amerika Serikat dan Eropa yang harus menunjukkan ketulusan mereka untuk memperoleh kepercayaan Republik Islam.

Menurut laporan IRIB, Masoud Pezeshkian, Presiden Republik Islam Iran dalam percakapan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, menanggapi pernyataan rekannya mengenai negosiasi dengan Amerika Serikat.

Pezeshkian menegaskan bahwa Iran telah berulang kali menyatakan, Berdasarkan fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam serta dalam kerangka doktrin keamanan dan pertahanannya, bahwa Iran sama sekali tidak berupaya untuk memperoleh senjata nuklir.

Namun, ujarnya, “Sayangnya kita menyaksikan bahwa, karena tuduhan yang bermotif jahat, Iran terus-menerus berada di bawah tekanan dan sanksi dengan dalih palsu tentang upaya membangun senjata nuklir.”

Pezeshkian menambahkan, “Pendekatan prinsipil Republik Islam Iran adalah bahwa, di mana perbedaan dapat diselesaikan melalui logika dan dialog, penggunaan kekerasan dan ancaman bukan hanya gagal menyelesaikan masalah, tetapi justru memperdalam perpecahan dan konflik.”

Presiden Iran menegaskan bahwa Republik Islam Iran selalu menyambut dialog dan interaksi, tapi kini pihak lainlah yang harus, sebagai langkah untuk membangun kepercayaan, menghormati hak-hak Republik Islam Iran dan berhenti memaksakan tuntutan berlebihan.

Sementara itu, Emmanuel Macron, Presiden Prancis, dalam percakapan itu mengapresiasi langkah-langkah praktis Iran dalam mengatasi sejumlah hambatan dan melaksanakan kesepakatan yang telah dicapai dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Macron menambahkan bahwa ia akan berupaya menciptakan suatu kerangka perundingan baru agar dapat dicapai hasil yang jelas antara Iran dan negara-negara Barat.

Ia menekankan pentingnya kelanjutan interaksi dan dialog demi meningkatkan transparansi dan membangun kepercayaan, sehingga dapat dicapai suatu kesepakatan yang memungkinkan pencabutan sanksi serta peningkatan dan perluasan hubungan timbal balik.(sl)