Pars Today

Kepala Pusat Riset Strategis, Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran menilai pembebasan kota Aleppo sebagai kemenangan besar Suriah.

IRIB (1/1) melaporkan, Ali Akbar Velayati, Kepala Pusat Riset Strategis, Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran, Minggu (1/1) dalam pertemuan dengan Walid Al Muallem, Menteri Luar Negeri Suriah di Tehran menuturkan, pembebasan Aleppo adalah kemenangan besar, dan sahabat serta musuh Suriah pun mengakui hal ini.

Velayati menambahkan, Iran dan Suriah selalu memiliki hubungan jangka panjang dan strategis, dan hubungan ini sudah terjalin sejak Presiden Suriah Hafez Assad hingga sekarang.

Sementara itu, Walid Al Muallem, Menlu Suriah dalam pertemuan tersebut menganggap kemenangan Aleppo sebagai kemenangan bersama Suriah, Iran dan Rusia.

Ia menjelaskan, dengan berakhirnya operasi militer dan berkat koordinasi Suriah, Iran dan Rusia, pintu dialog Suriah-Suriah terbuka lebar.

Menurut Al Muallem, pembebasan Aleppo dan penghentian operasi militer di kota itu, terbuka kesempatan bersejarah dan nyata bagi pihak-pihak yang ingin berpartisipasi membangun masa depan Suriah.

Ia melanjutkan, supaya perundingan damai Suriah mendatang di Astana, Kazakhstan sukses, kelompok-kelompok bersenjata harus memisahkan diri dari para teroris dan Front Al Nusra, dan mundur dari wilayah-wilayah di sekitar Aleppo sehingga warga merasa aman.

Rencananya dalam beberapa hari ke depan, perundingan Suriah akan digelar di Astana, Kazakhstan.

Gencatan senjata menyeluruh di Suriah mulai diberlakukan pada Jumat (30/12), namun beberapa kelompok bersenjata melanggarnya.

Menlu Suriah yang tiba di Iran, Sabtu (31/12) bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani dan Mohammad Javad Zarif, Menlu Iran. (HS)