Saudi, Pabrik Pencetak Teroris Paling Produktif di Dunia
(last modified Fri, 17 Mar 2017 21:44:00 GMT )
Mar 18, 2017 04:44 Asia/Jakarta
  • Ali Shamkhani
    Ali Shamkhani

Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran mereaksi pernyataan anti-Republik Islam oleh putra mahkota dan Menteri Pertahanan Arab Saudi di Amerika Serikat dan menyatakan, "Keluarga Salman (Raja Saudi) telah menciptakan dan mengelola pabrik pencetak teroris paling produktif di dunia di Arab Saudi."

Mohammad bin Salman, putra mahkota dan Menteri Pertahanan Saudi, dalam pertemuan dengan sejawatnya dari Amerika Serikat, James Mattis, di Washington pada Jumat (17/3/2017) mengklaim bahwa kawasan dan dunia berhadapan dengan para teroris yang didukung oleh Iran.

 

Shamkhani menyinggung pernyataan tersebut seraya mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat dan para penguasa Arab Saudi mengambil langkah suportif bagi perluasan aktivitas para teroris.

 

"Langkah dan klaim-klaim propaganda serta tidak bernilai sejumlah pejabat baru tidak berpengalaman Saudi, adalah bentuk pelarian ke depan serta pelepasan diri dari tanggung jawab atas dukungan luas rezim itu terhadap para teroris Takfiri," katanya.  

 

Ditambahkannya, petrodolar Saudi merupakan pendukung doktrin yang berbasis pada kebencian, kekerasan dan kejahatan. Manusia-manusia yang putus asa dan termarginalkan menjadi audiens utama ideologi Wahabisme dan pada akhirnya mengubah mereka menjadi para teroris Takfiri serta mengekspor mereka ke seluruh dengan branding Saudi.

 

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran menegaskan, meski kewaspadaan dan kebencian opini publik dunia terhadap esensi rezim Salman serta perannya dalam menciptakan dan mengembangkan terorisme Takfiri di dunia, pemerintah baru Amerika Serikat bukan saja tidak menolak politik Saudi bahkan mendukungnya.

 

Di bagian lain pernyataannya, Shamkhani menilai pengerahan pasukan militer asing ke Suriah tanpa ijin pemerintah Damaskus, sebagai simbol penjajahan dan sama artinya dengan dukungan untuk para teroris.

 

Dikatakannya, para oposisi Suriah yang hadir dengan tangan kosong di kancah politik maupun medan pertempuran serta tidak adanya dukungan publik terhadap mereka, membuat para pemimpin dan pendukung utama mereka mengubah strategi dengan terjun langsung di medan pertempuran.

 

Menteri Pertahanan Saudi pada pertemuan di Washington juga menekankan kesiapan Riyadh untuk mengerahkan pasukan militer ke Suriah.(MZ)

Tags