Pars Today

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, pemerintahan baru AS ingin menghalangi Iran memperoleh manfaat dari Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) dan ini melanggar dokumen kesepakatan.

Ia mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini di Tehran, Sabtu (5/8/2017), yang datang secara khusus untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Hassan Rouhani.

"Presiden Donald Trump berusaha menghancurkan JCPOA dengan biaya Iran dan dalam hal ini Uni Eropa perlu bersikap waspada," tegas Zarif.

Ia juga mengkritik statemen tiga negara Eropa dan AS yang memprotes uji coba rudal Iran dan juga peluncuran roket pembawa satelit, Simorgh dan menegaskan tindakan tersebut tidak melanggar resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.

Menurutnya, Barat telah melakukan manuver yang keliru.

Sementara itu, Mogherini mengatakan masyarakat internasional punya kepentingan bersama dengan Iran dalam pelaksanaan perjanjian nuklir.

Uni Eropa, lanjutnya, secara tegas mendukung JCPOA dan ini merupakan sikap kolektif seluruh negara-negara Eropa.

Ia menyampaikan kepuasan atas kunjungannya ke Tehran dan partisipasinya dalam upacara pelantikan Presiden Rouhani.

Mogherini juga menyerukan perluasan kerjasama Iran dengan Uni Eropa di berbagai bidang khususnya di bidang ekonomi.

Kedua pihak kemudian bertukar pandangan mengenai isu-isu regional, Suriah dan proses perundingan Astana, perkembangan di Teluk Persia, situasi di Yaman, Bahrain dan Irak serta perang menumpas teroris takfiri Daesh.

Upacara pelantikan Presiden Rouhani akan dilakukan di gedung Parlemen Iran pada Sabtu sore. Acara ini akan dihadiri oleh para pejabat tinggi negara dan sejumlah delegasi tingkat tinggi dari 92 negara dunia. (RM)