Iran-Turki Tingkatkan Volume Perdagangan 30 Miliar Dolar Pertahun
(last modified 2017-10-19T21:40:01+00:00 )
Okt 20, 2017 04:40 Asia/Jakarta
  • Eshaq Jahangiri, Wapres RII (kiri) dan Binali Yildirim, PM Turki.
    Eshaq Jahangiri, Wapres RII (kiri) dan Binali Yildirim, PM Turki.

Wakil Presiden Republik Islam Iran menyinggung upaya pemerintah Tehran dan Ankara untuk memperkuat hubungan ekonomi, dan mengatakan, kedua negara telah membuat perencanaan untuk mencapai volume perdagangan menjadi 30 miliar dolar pertahun.

Eshaq Jahangiri mengungkapkan hal itu dalam jumpa pers bersama dengan Binali Yildirim, Perdana Menteri Turki di Ankara, Kamis (19/10/2017) ketika menyinggung pertemuannya dengan pejabat tinggi Turki ini.

"Dalam pertemuan ini juga dibahas mengenai pentingnya untuk menyelesaikan krisis Muslim Rohingya di Myanmar dan penegaskan penghentian pembunuhan terhadap mereka," imbuhnya seperti dikutip IRNA.

Selain itu, lanjut Jahangiri, dalam pertemuan ini, juga dibahas mengenai isu-isu Palestina dan penekanan bahwa bangsa Palestina harus menggapai semua haknya.

Sementara itu, PM Turki dalam jumpa pers tersebut mengatakan, penggunaan mata uang nasional dalam pertukaran perdagangan dengan Iran adalah langkah awal untuk memperluas hubungan perdagangan kedua negara di masa depan.

Sebelumnya, di sela-sela pertemuan Wapres Iran dan PM Turki, delegasi pejabat Tehran dan Ankara telah menandatangani dua dokumen kerjasama bilateral.

Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di sektor sains dan teknologi dan dokumen program aksi dua tahunan terkait kerjasama di bidang Lingkungan Hidup telah ditandatangani di Istana Chankaya.

Wapres Iran yang memimpin sebuah delegasi tiba di Ankara, ibukota Turki pada Rabu malam. Jahangiri dijadwalkan berpartisipasi dalam KTT D8 di Istanbul.

KTT ini merupakan yang ke-9 kalinya digelar oleh negara anggota D8 sejak berdiri pada 1997. D8 sendiri merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari delapan negara Muslim yang bertujuan melakukan kerjasama dalam sektor ekonomi. (RA)

Tags