Jahangiri: Iran selalu di samping Pemerintah dan Rakyat Irak
(last modified 2017-10-26T11:30:37+00:00 )
Okt 26, 2017 18:30 Asia/Jakarta
  • Eshaq Jahangiri, Wapres RII.
    Eshaq Jahangiri, Wapres RII.

Wakil Presiden Republik Islam Iran mengatakan, sejak dimulainya pemberantasan terorisme, Iran selalu berada di samping pemerintah dan rakyat Irak, dan di era konstruksi, pemerintah Tehran juga akan di samping pemerintah dan bangsa Irak.

Eshaq Jahangiri mengungkapkan hal itu dalam pertemuan bersama delegasi tingkat tinggi Iran dan Irak di Tehran, Kamis (26/10/2017).

"Irak saat ini sedang di ambang sebuah kemenangan bersejarah dalam menghadapi teroris takfiri. Hal ini berkat pengelolaan para negarawan Irak, peran bijak Marja'iyah dan hasil perjuangan para pejuang Irak," kata Jahangiri ketika mengucapkan selamat atas kemenangan pemerintah dan rakyat Irak dalam menghadapi kelompok teroris Daesh.

Ia menyebut separatisme dan referendum ilegal untuk memisahkan wilayah Kurdistan dari Irak sebagai sebuah fitnah dan konspirasi besar yang bisa merembet ke negara-negara di kawasan, namun masalah ini dapat diselesaikan dengan bijak.

Jahangiri menuturkan, semua warga Kurdi adalah warga Irak dan mereka harus menikmati semua hak dan hukum.

"Sejak munculnya masalah referendum, Republik Islam Iran berada di samping pemerintah pusat Irak dan mengumumkan kepada para pejabat Turki bahwa mereka harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat Irak," jelasnya.

Wapres Iran lebih lanjut menggambarkan hubungan bilateral antara Tehran dan Baghdad di bidang politik, ekonomi dan pertahanan sebagai hubungan yang bagus.

"Hubungan antara Republik Islam Iran dan Irak bisa dicontoh, namun hubungan ekonomi harus diupayakan lebih serius dan dengan tekad lebih," pungkasnya.

Haidar al-Abadi, PM Irak dalam pertemuan itu menyinggung berbagai tantangan di kawasan termasuk bahaya kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS) dan sejumlah konflik di kawasan.

"Pemberantasan kelompok-kelompok teroris memerlukan kerjasama dan koordinasi dari semua negara regional," ujarnya.

Ia juga menyingung referendum ilegal di Kurdistan Irak, dan menjelaskan, tidak ada dukungan internasional kepada referendum ini, dan hanya Israel yang mendukungnya.

"Perjuangan rakyat Irak untuk menumpas Daesh telah menciptakan dasar persatuan dan integrasi di Irak," pungkasnyas.

PM Irak tiba di Tehran, ibukota Iran pada Rabu petang setelah menyelesaikan kunjungan seharinya ke Turki. Ini adalah lawatan kedua al-Abadi ke Tehran dalam setahun ini. (RA)

Tags