Dewan Ahli Kepemimpinan Iran Kecam Keputusan Terbaru Presiden AS
https://parstoday.ir/id/news/iran-i47941-dewan_ahli_kepemimpinan_iran_kecam_keputusan_terbaru_presiden_as
Dewan Ahli Kepemimpinan Republik Islam Iran (Majles-e Khobregan-e Rahbari) menilai pengumuman Baitul Maqdis sebagai ibukota rezim Zionis Israel sebagai langkah besar menuju keruntuhan dan kehancuran rezim penjajah (Israel) dan tanpa sadar merupakan pelayanan bagi terealisasinya cita-cita Palestina.
(last modified 2025-10-22T09:55:17+00:00 )
Des 09, 2017 19:06 Asia/Jakarta
  • Dewan Ahli Kepemimpinan RII.
    Dewan Ahli Kepemimpinan RII.

Dewan Ahli Kepemimpinan Republik Islam Iran (Majles-e Khobregan-e Rahbari) menilai pengumuman Baitul Maqdis sebagai ibukota rezim Zionis Israel sebagai langkah besar menuju keruntuhan dan kehancuran rezim penjajah (Israel) dan tanpa sadar merupakan pelayanan bagi terealisasinya cita-cita Palestina.

Pada Rabu malam, 6 Januari 2017, Presiden AS mengumumkan al-Quds sebagai ibukota rezim palsu Zionis. Keputusan ini diambil meski muncul berbagai penentangan luas regional dan internasional. Langkah sepihak tersebut juga dikecam oleh negara-negara Muslim, Arab dan Eropa.

Menanggapi hal itu, Dewan Ahli Kepemimpinan Iran dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (9/12/2017) menyebutkan, langkah provokatif dan bodoh Presiden AS merupakan fitnah baru dan menunjukkan kedalaman kebencian musuh terhadap Islam dan umat Islam serta pelanggaran terhadap hak-hak rakyat tertindas Palestina.

al-Quds.

Disebutkan bahwa konspirasi kubu arogan adalah pelanggaran jelas terhadap resolusi-resolusi internasional dan menunjukkan peta-peta jahat para pejabat Gedung Putih dan rezim palsu Israel pasca kekalahan kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS) dan gagalnya program-program mereka untuk menciptakan kekacauan di Timur Tengah khususnya di Irak dan Suriah.

Dewan Ahli Kepemimpinan Iran menegaskan, AS dan kubu arogansi dunia terlibat dalam semua kejahatan rezim Zionis di Palestina, di mana umat Islam dan para penuntut kebebasan dunia tidak akan pernah melupakan tindakan seperti itu. (RA)