Iran Minta PBB tidak Diskriminatif Bantu Perangi Narkotika
(last modified Wed, 14 Mar 2018 12:53:56 GMT )
Mar 14, 2018 19:53 Asia/Jakarta
  • Abdolreza Rahmani Fazli.
    Abdolreza Rahmani Fazli.

Menteri Dalam Negeri Iran dan Sekjen Badan Narkotika Nasional, Abdolreza Rahmani Fazli mengatakan, Iran selalu terlibat aktif dalam program-program PBB dan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC), tapi mereka telah lalai dalam memenuhi komitmennya.

Dia menyampaikan hal itu di sela-sela sidang Komisi Narkotika PBB ke-61 di Wina, Austria, Rabu (14/3/2018).

"PBB dan UNODC sebagai lembaga internasional, harus membantu negara lain dalam memberantas narkotika," ujar Rahmani Fazli.

Menurutnya, bantuan itu bisa berupa pertukaran peralatan, seperti anjing pengendus, perangkat sinar-X dan bantuan intelijen, namun lembaga internasional di masa lalu dan sebelum kesepakatan nuklir, menolak memberikan bantuan dengan alasan Iran di bawah sanksi.

Ia mengkritik praktik politisasi bantuan internasional kepada negara-negara yang terdepan dalam memerangi narkotika.

"Tindakan itu terjadi karena adanya campur tangan atau analisa keliru dan pendekatan politik, tapi masalah pemberantasan narkotika dan bantuan ke negara-negara terdampak, tidak boleh selektif, politis, dan diskriminatif," tegasnya.

Sidang Komisi Narkotika PBB ke-61 dimulai sejak 12 Maret 2018 di Wina dan akan berlanjut selama lima hari. (RM)