Iran Minta PBB tidak Diskriminatif Bantu Perangi Narkotika
-
Abdolreza Rahmani Fazli.
Menteri Dalam Negeri Iran dan Sekjen Badan Narkotika Nasional, Abdolreza Rahmani Fazli mengatakan, Iran selalu terlibat aktif dalam program-program PBB dan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC), tapi mereka telah lalai dalam memenuhi komitmennya.
Dia menyampaikan hal itu di sela-sela sidang Komisi Narkotika PBB ke-61 di Wina, Austria, Rabu (14/3/2018).
"PBB dan UNODC sebagai lembaga internasional, harus membantu negara lain dalam memberantas narkotika," ujar Rahmani Fazli.

Menurutnya, bantuan itu bisa berupa pertukaran peralatan, seperti anjing pengendus, perangkat sinar-X dan bantuan intelijen, namun lembaga internasional di masa lalu dan sebelum kesepakatan nuklir, menolak memberikan bantuan dengan alasan Iran di bawah sanksi.
Ia mengkritik praktik politisasi bantuan internasional kepada negara-negara yang terdepan dalam memerangi narkotika.
"Tindakan itu terjadi karena adanya campur tangan atau analisa keliru dan pendekatan politik, tapi masalah pemberantasan narkotika dan bantuan ke negara-negara terdampak, tidak boleh selektif, politis, dan diskriminatif," tegasnya.
Sidang Komisi Narkotika PBB ke-61 dimulai sejak 12 Maret 2018 di Wina dan akan berlanjut selama lima hari. (RM)