Kamalvandi: Iran Bisa Tangani Reaktor Baru
-
Behrouz Kamalvandi
Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi menyatakan bahwa dalam kondisi terburuk sekalipun bagi reaktor Arak, para ahli Iran bisa menyempurnakan reaktor redesain yang ada saat ini, dan merekonstruksi reaktor lama dengan membangun calendria baru.
Kamalvandi dalam wawancara dengan ISNA menyinggung berita sepihak mengenai terganggunya proses redesain reaktor Arak dan produksi radioisotop di situs Fordo pasca keluarnya AS dari JCPOA.
"Berita dan laporan beberapa media asing seperti ini bertujuan untuk memicu keraguan terhadap kerja sama nuklir antara Iran dan negara lain," ujar jubir AEOI.
Reuters Kamis malam melaporkan, keluarnya AS dari JCPOA dan sanksi baru terhadap Iran akan mengganggu redesain reaktor air berat Arak dan perubahan penggunaan situs Fordo.
Kontrak redesain air berat Arak ditandatangani antara AEOI dan perusahaan Cina pada 23 April 2017.
Kamalvandi menegaskan bahwa Cina tidak akan menjalankan sanksi AS terhadap Iran.
"Saat ini pekerjaan redesain reaktor Arak dilakukan para ahli Iran, dan negara lain hanya mengesahkan desain Iran," tegasnya.
Pada 8 Mei lalu, Presiden AS, Donald Trump mengulang klaim infaktualnya terhadap Iran dan menarik keluar negaranya dari kesepakatan nuklir JCPOA. Ia juga mengintruksikan kembalinya sanksi nuklir terhadap Iran selama enam bulan mendatang.
Keputusan Trump tersebut menyulut protes luas dari dalam dan luar negeri.
Inggris, Perancis, Rusia, Cina, Jerman dan Uni Eropa sebagai pihak yang menandatangani JCPOA menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan nuklir internasional tersebut.(PH)