Suasana Haul Kedua Ayatullah Hashemi Rafsanjani
Berikut ini adalah suasana Haul Kedua Ayatullah Hashemi Rafsanjani yang diselenggarakan di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Kamis pagi, 10 Januari 2019.
Dalam acara tersebut, Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani menyampaikan pidatonya. Dia mengatakan, hari ini rudal merupakan instrumen pertahanan Republik Islam dan bangsa ini bangga atasnya.
"Kami bangga dengan rudal kami dan kami akan segera meluncurkan satelit ke luar angkasa," kata Rouhani dalam pidatonya.
Dia menambahkan, beberapa pekan ke depan, dua satelit baru akan dikirim ke luar angkasa dengan roket buatan dalam negeri Republik Islam Iran.
Presiden Iran menjelaskan, bangsa Iran telah melakukan sebuah pekerjaan besar melalui kesepakatan nuklir Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), di mana dalam sehari perjanjian nuklir tersebut telah membatalkan enam resolusi anti-Iran di Dewan Keamanan PBB (DK-PBB).
Rouhani lebih lanjut menyinggung perang yang dipaksakan atas Iran untuk merampas wilayah negara ini. Meenurutnya, tujuan penting musuh Revolusi Islam dari pemaksaan perang itu adalah untuk mencegah revolusi ini mendunia.
"Musuh terjun ke lapangan dengan seluruh kemampuan untuk menekan Iran secara politik dan ekonomi. Saya yakin, melalui persatuan dan kesabaran, kita bisa mempertahankan dan melanjutkan jalan Revolusi Islam," tegas Rouhani.
Di bagian lain pidatonya, presiden Iran menuturkan, sejak awal kebangkitan Islam dan gerakan Islami, Ayatullah Rafsanjani selalu menjadi teman dekat dan salah satu dari murid Imam Khomeini.
Ayatullah Hashemi Rafsanjani meninggal dunia akibat serangan jantung pada 8 Januari 2017. Ini adalah tahun kedua dari haulnya.
Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Tehran akan melanjutkan program kedirgantaraannya dan tidak ada hukum internasional yang melarang rencana tersebut.
Pernyataan ini muncul sebagai reaksi terhadap peringatan para pejabat Amerika Serikat terhadap peluncuran roket antariksa Iran yang diklaim Washington akan melanggar resolusi DK-PBB karena mereka menggunakan teknologi rudal balistik.
Awal bulan ini, Menlu AS Mike Pompeo mengeluarkan peringatan dini kepada Iran agar tidak mengejar tiga peluncuran roket antariksa yang dia klaim akan melanggar Resolusi DK-PBB karena menggunakan teknologi rudal balistik.
Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan pada hari Senin bahwa Iran tidak akan meminta izin siapa pun untuk mengembangkan program kedirgantaraannya yang damai.
"Republik Islam Iran tidak akan meminta izin siapa pun untuk mengembangkan industri kedirgantaraannya yang damai dan dengan tegas akan melanjutkan rencananya," katanya. (RA)