Nowruz, Hari Raya Kebahagiaan
-
Sufreh Haft Sin
Nowruz sebagai hari raya yang berusia ribuan tahun masih diperingati hingga kini oleh bangsa Iran, dan berbagai bangsa lain di belahan dunia.
Menjelang pergantian tahun dan hari pertama musim semi, orang-orang Iran duduk mengelilingi meja yang menyajikan "Haft Sin" atau taplak tujuh S. Mereka memulai tahun baru dalam kehangatan kasih sayang dan kegembiraan seluruh keluarga. Nowruz menjadi simbol kebahagiaan karena menyatukan anggota keluarga pada momentum pergantian tahun dan awal hari-hari musim semi.
Salah satu aksesoris dan ornamen yang khas dan wajib ada dalam menyambut tahun baru adalah "Taplak Tujuh S" atau Sufr-e Haft Sin. Haft dalam bahasa Persia berarti angka 7 yang dipercaya memiliki makna tersendiri. Sementara Sin, adalah salah satu huruf Persia dan Arab. Maksud haftsin, tujuh jenis makanan berawalan sin yang wajib ada dalam setiap perayaan tahun baru.

Ketujuh makanan tersebut antara lain: Sabze (tunas gandum) yang melambangkan kelahiran kembali dan kesuburan; Samanou (semacam dodol dari gandum) sebagai simbol kemakmuran; Sib (apel), menandakan kesegaran dan kecantikan; Sir (bawang putih), melambangkan kesehatan dan kedamaian; Serkeh (cuka), menandakan kelestarian, karena cuka mengawetkan makanan; Somagh (sejenis bumbu dapur dan obat), melambangkan kemenangan atas pengaruh jahat; Senjed (buah pohon lotus), sebagai simbol cinta dan perlindungan.
Selain itu, orang-orang Iran juga memiliki simbol-simbol lain yang juga disajikan di atas meja haft sin yang indah, seperti: telur warna-warni sebagai simbol kelahiran dan ciptaan; cermin sebagai simbol kejernihan dan ketulusan yang diletakkan di atas meja; air simbol berkah dan pencerahan; Ikan merah, simbol kehidupan yang dinamis, sekaligus tanda bukan Esfand yang telah berlalu sebagai akhir musim dingin.
Koin uang juga juga disajikan sebagai simbol dari modal dan kelimpahan rezeki; lilin menjadi simbol cahaya dan panas serta penerangan. Tangkai sypress,hyacinth, dan pussy willows juga ikut menghiasi meja Haft Sin, yang aromanya memberikan kabar gembira musim semi. Selain itu, orang-orang Iran juga menyajikan permen dan coklat di meja untuk menyambut tamu.
Lebih dari itu semua, Al-Quran juga disajikan di meja Haft Sin, yang biasanya disertai dengan Divan Hafez yang menambah nilai spiritual dari tradisi tahun baru Nowruz.
Ketika pergantian tahun, anggota keluarga mengenakan pakaian baru dan duduk mengitari meja Haft Sin dan melafalkan doa,
یا مقلب القلوب و الابصار یا مدبر الیل و نهار یا محول الحول و الاحوال حول حالنا الی احسن الحال
"Wahai Yang membolak-balikkan hati dan pandangan!
Wahai mengatur malam dan siang!
Wahai Yang mengubah tahun dan keadaan!
Ubahlah kondisi kami menjadi keadaan yang terbaik!
Biasanya, setelah acara pergantian tahun selesai, semua berdoa dan keluarga besar saling berbagi hadiah sambil mengucapkan selama tahun baru. Lalu menikmati hidangan manisan dan kacang-kacangan yang disajikan. Anak-anak diberi uang atau hadiah dari orang-orang dewasa.
Sebagian orang menggunakan waktu pergantian tahun di tempat khusus seperti masjid atau makam orang saleh untuk merasakan suasana spiritual yang kuat. Orang Iran berziarah ke makam suci Imam Reza di kota Mashhad, ataupun tempat makam Sayidah Masumeh di kota Qom, atau makam Ahmad bin Musa yang dikenal dengan Shah Cheragh di Shiraz, dan tempat ziarah lainnya.
Setelah pergantian tahun yang baisanya dirayakan di rumah masing-masing, orang-orang Iran saling kunjung dan menjalin silaturahmi dengan sesama anggota keluarga, tetangga, dan sahabat hingga tanggal tiga belas Farvardin. Kunjungan silaturahmi Nowruz akan dimulai dengan mengunjungi rumah orang yang lebih tua dari yang lebih muda. Nowruz menjadi momentum bagi anak-anak untuk mengunjungi kakek dan nenek mereka, kemudian setiap kunjungan dibalas dengan kunjungan pula.
Tradisi silaturahmi ini merekatkan kembali ikatan sosial yang sempat renggang karena terjadi masalah dalam hubungan antarmanusia. Saling kunjung dan pemberiaan hadiah meredam permusuhan dan dendam yang pernah ada di tahun sebelumnya. Sebagian orang menggunakan hari raya Nowruz untuk mengunjungi rumah sakit, panti jompo dan panti asuh untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang ada di sana.Oleh karena itu, Nowruz menjadi jembatan yang menghubungkan sekaligus memperkuat ikatan persahabatan, kejujuran dan kebaikan.
Selain momentum keluarga untuk mengikatkan kemabli tali silaturahmi, Nowruz adalah waktu yang tepat untuk menikmati keindahan alam dan berlibur. Biasanya, banyak keluarga menggunakan sebagian dari liburan Nowruz untuk bepergian ke berbagai bagian Iran. Khususnya di musim semi, sejumlah daerah di Iran menunjukkan puncak keindahannya.
Wilayah utara Iran dengan hutannya yang lebat dan pantai Laut Kaspia yang indah menjadi salah satu destinasi menarik untuk mengisi liburan Norouz. Pantai-pantai indah di Teluk Persia dengan cuaca musim semi yang hangat dan menyenangkan menjadi incaran para wisatawan domestik di masa liburan Nowruz.
Kota-kota besar seperti Isfahan, Shiraz, Tabriz, Kerman, Yazd dan Mashhad juga menajdi dengan tempat wisata sejarah dan keagamaan favorit di negara ini. Oleh karena itu, Nowruz juga disebut sebagai perjalanan dan pergerakan banyak orang Iran. Tidak salah kiranya Nowruz disebut sebagai hari raya kebahagiaan.(PH)