Peringatan Hari Nasional Teknologi Nuklir ke-13
-
Peringatan Hari Nasional Teknologi Nuklir Iran ke-13.
Berikut adalah acara peringatan Hari Nasional Teknologi Nuklir ke-13 yang diselenggarakan di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Selasa, 9 April 2019.

Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani dan Kepala Organisasi Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi, para pejabat tinggi Tehran dan tamu undangan dari berbagai negara.

Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya mengecam keputusan Amerika Serikat yang melabeli Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC/Pasdaran) sebagai sebuah organisasi teroris.

"Pemerintah AS tidak memenuhi syarat untuk menilai siapa teroris dan siapa bukan, mengingat catatan buruk negara itu dalam membantu dan mempersenjatai kelompok-kelompok teroris di seluruh dunia, termasuk di Irak dan Suriah," kata Rouhani dalam pidatonya memperingati Hari Nasional Teknologi Nuklir ke-13, Selasa (9/4/2019) di Tehran.

Dia memperingatkan pemerintah AS karena mengobarkan perang ekonomi terhadap Iran dan melabeli nama Pasdaran sebagai sebuah organisasi teroris.

Rouhani mengatakan, tindakan AS ini telah membuat Pasdaran semakin populer dan disukai oleh bangsa Iran.

"Pada saat itu, kami membutuhkan Pasdaran untuk melawan AS dan menjamin perdamaian dan keamanan untuk Republik Islam Iran," ujarnya.

Presiden Iran lebih lanjut menyinggung perang yang dipaksakan rezim Saddam Irak terhadap negaranya selama delapan tahun, dan menegaskan perlawanan gigih Pasdaran terhadap serangan musuh di masa itu.

"Anda tidak dapat menghentikan kemajuan Republik Islam Iran di bidang sains dan teknologi. Jika Anda bermaksud melemahkan militer Iran dengan menjatuhkan sanksi, maka Anda telah gagal. Militer kami saat ini lebih kuat dan lebih tangguh daripada sebelumnya," tegas Rouhani

Rouhani menuturkan, Amerika adalah sponsor utama terorisme di seluruh dunia, dan segala sesuatu yang AS lakukan sehubungan dengan Iran diwarnai dengan terorisme.

Presiden Iran juga menyinggung sanksi AS terhadap negaranya dan mengatakan bahwa sanksi tersebut telah gagal untuk melumpuhkan ekonomi Iran.

"Ekonomi Republik Islam berkembang dan bergerak menuju swasembada," pungkasnya. (RA)



