Pars Today

Presiden Iran menilai kesepakatan nuklir JCPOA menguntungkan semua bangsa, kawasan dan dunia. Menurutnya, kalau Amerika Serikat takut api, maka jangan menyalakannya, dan ia harus menjalankan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Hassan Rouhani, Rabu (3/7/2019) dalam rapat kabinet Iran menyinggung statemen Presiden Amerika yang menuduh Iran sedang bermain api.

Ia menuturkan, Amerika sudah bermain api sejak setahun lalu di kawasan dan terus menyulut api itu, lalu berkata main api itu berbahaya.

Rouhani menerangkan, negara-negara penandatangan JCPOA selalu menasihati Iran agar tetap bertahan dalam kesepakatan nuklir, tapi jika negara-negara yang masih tersisa di JCPOA tidak melaksanakan komitmennya, maka Iran, sebagaimana yang sudah diumumkan sebelumnya, pasca 60 hari akan melakukan langkah berikutnya.

Sehubungan dengan cadangan uraium terkayakan Iran yang melampui 300 kilogram sesuai ketentuan JCPOA, Rouhani menjelaskan, jika pihak lawan kembali menjalankan komitmennya, maka kembalinya Iran ke isi kesepakatan akan dilakukan dengan cepat.

Presiden Iran juga memprotes standar ganda Amerika dalam JCPOA dan mengatakan, jika JCPOA adalah kesepakatan yang baik, mengapa Eropa dan Amerika tidak menjalankan komitmennya, dan jika JCPOA adalah kesepakatan yang buruk, lalu mengapa ketika Iran tidak menjalankan sebagian komitmennya berdasarkan aturan, mereka gaduh ?

Pada saat yang sama, Rouhani menilai mekanisme keuangan khusus Eropa-Iran atau INSTEX sampai sekarang hanya sebuah langkah formalitas.

"Pejabat Eropa bahkan tidak menepati janji-janji yang sudah diberikan kepada Iran dalam rentang waktu ini," ujarnya. (HS)