Penduduk Mashhad Tenggelam dalam Duka
(last modified Sun, 27 Oct 2019 15:29:41 GMT )
Okt 27, 2019 22:29 Asia/Jakarta

Penduduk kota Mashhad di timur laut Republik Islam Iran tenggelam dalam duka mengenang wafatnya Rasulullah Saw dan kesyahidan Imam Hasan Mujtaba as.

Tanggal 28 Shafar 11 H, Rasulullah Muhammad Saw wafat pada usia 63 tahun. Beliau dilahirkan 52 tahun sebelum dimulainya tahun Hijriah, di kota Mekah.

Sejak kecil, Muhammad Saw telah kehilangan ayah dan ibunya sehingga diasuh oleh kakek beliau Abdul Muthalib, lalu oleh paman beliau, Abu Thalib.

Sejak muda, Muhammad Saw telah dikenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya sehingga dikenal dengan julukan al-Amin.

Pada usia ke-40, beliau ditunjuk Allah Swt untuk menjadi utusan-Nya dalam menyampaikan risalah tauhid, keadilan, dan kasih sayang kepada umat manusia.

Setelah 23 tahun menyampaikan risalah Islam dan berhasil mendirikan pemerintahan Islam di Madinah, akhirnya Rasulullah Saw wafat dan meninggalkan sebuah ajaran agung yang kini tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Tanggal 28 Shafar tahun 50 Hijriah, Imam Hasan as, cucu Rasulullah Saw gugur syahid. Beliau adalah putra Sayidah Fathimah as, putri Rasulullah Saw dan Imam Ali as. Beliau dilahirkan di Madinah pada tahun 3 Hijriah. Sejak lahir hingga usia tujuh tahun, Imam Hasan as dibimbing langsung oleh kakek beliau, Rasulullah Saw untuk memahami makrifat Islam.

Pada usia 37 tahun, ayah beliau, yaitu Imam Ali as gugur syahid dan Imam Hasan pun meneruskan tampuk kepemimpinan kaum muslimin yang semula diemban oleh Imam Ali as. Dalam masa kepemimpinannya, Imam Hasan as berusaha membentuk pasukan muslim yang tangguh untuk melawan pasukan Muawiyah yang sebelumnya juga telah melakukan perlawanan bersenjata terhadap Imam Ali as.

Namun, berbagai provokasi dan taktik licik yang dilakukan Muawiyah membuat semangat pasukan muslim itu kendor, bahkan sebagiannya bergabung dengan pasukan Muawiyah. Karena itu, Imam Hasan as mengambil langkah diplomasi, demi terjaganya keutuhan kaum Muslimin yang saat itu tengah mendapat ancaman yang lebih besar dari kaum Kafir. Imam Hasan pun kemudian mengadakan perjanjian damai dengan Muawiyah, namun isi perjanjian itu dilanggar oleh Muawiyah dan bahkan akhirnya, Imam Hasan as diracuni olehnya sehingga gugur syahid pada tahun 50 hijriah. (RA)