Mousavi: Iran Tolak Pelanggaran Kedaulatan Negara Kawasan
(last modified Sun, 10 Nov 2019 10:25:42 GMT )
Nov 10, 2019 17:25 Asia/Jakarta

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, Republik Islam Iran menentang segala bentuk pelanggaran atas kedaulatan nasional negara-negara kawasan.

Sayid Abbas Mousavi, Ahad (10/11/2019) dalam jumpa pers dengan wartawan dalam dan luar negeri, saat ditanya tentang statemen Presiden Turki terkait ketidakpuasan pejabat Iran atas serangan Ankara ke Suriah, menuturkan, hubungan bersahabat Iran dan negara-negara tetangga terutama negara sahabat tetap terjaga, dan hubungan Iran-Turki tidak pernah seperti sekarang yang tengah berada di puncak, namun ini bukan berarti bahwa Iran mundur dari prinsipnya.

Sehubungan dengan pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tentang kemungkinan melebarnya demonstrasi Irak baru-baru ini ke dalam Iran, dan keberadaan aktor di balik layar, Mousavi menjelaskan, statemen Erdogan pada kenyataannya adalah sebuah peringatan, tepat, benar dan baik, karena membuat negara-negara kawasan waspada dan peka.

Jubir Kemenlu Iran menambahkan, Tehran tidak akan berkomentar soal masalah dalam negeri Irak, tapi secara umum sejumlah pihak berusaha menunggangi unjuk rasa terbaru di negara itu.

Soal pernyataan Deputi Menlu Iran, Sayid Abbas Araqchi tentang kemungkinan peninjauan ulang Iran atas doktrin nuklirnya, dan statemen Eropa terkait mekanisme pengembalian sanksi atau "snap back mechanism", Mousavi menerangkan, Eropa bukan saja tidak berhak melakukan hal ini, ia bahkan tidak bisa melakukannya, karena penurunan komitmen nuklir Iran berdasarkan isi kesepakatan nuklir JCPOA, dan Iran berhak melakukannya.

"Sampai sekarang masih ada peluang diplomasi, dan pintu dialog masih terbuka," imbuhnya.

Jubir Kemenlu Iran menambahkan, mekanisme transaksi keuangan Iran dan Eropa atau INSTEX adalah instrumen untuk menggerakan proyek-proyek, dan ketika proyek terbesarnya mulai dilaksanakan, mekanisme keuangan ini juga akan berjalan.

Tentang statemen keras Presiden Perancis, Emmanuel Macron terkait langkah keempat penurunan nuklir Iran, Mousavi menegaskan, sikap Macron bisa dipahami karena mereka telah menyaksikan sikap serius Iran, di sisi lain mereka tidak punya argumen atas ketidakmampuannya.

Ditanya apakah Iran akan keluar dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, NPT atau siap menerima program prakarsa Eropa yang lain, Jubir Kemenlu Iran mengatakan, negosiasi terus berjalan, dan dalam waktu dua bulan ke depan Eropa harus melaksanakan komitmennya, dan meyakinkan Iran. (HS)

Tags