Takht-Ravanchi: Instex Harus Membuktikan Keefektifannya
-
Majid Takht-Ravanchi, Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekankan perlunya pihak Eropa untuk membuktikan keefektifan Instex seraya mengatakan, "Iran harus menikmati manfaat ekonomi dari JCPOA."
Dalam sebuah surat kepada Antonio Guterres dan Jerry Matjila, Wakil Tetap Afrika Selatan untuk PBB dan Presiden Periodik Dewan Keamanan, Majid Takht-Ravanchi menjelaskan penilaian Iran atas laporan ke-10 Sekretaris Jenderal PBB tentang Resolusi 2231.
Sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, yang diadopsi setelah kesepakatan nuklir Iran, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa diharuskan untuk melaporkan kepada Dewan Keamanan setiap enam bulan tentang bagaimana implementasi resolusi tersebut.

Pertemuan tersebut dijadwalkan akan diselenggarakan pada hari Selasa (22/12/2020).
Wakil Tetapi Iran untuk PBB menyatakan bahwa Washington adalah pelanggar berat kesepakatan nuklir, seraya menyebut pengurangan kewajiban nuklir Iran sebagai akibat dari pelanggaran perjanjian oleh pihak lain dan sesuai dengan hak Iran di Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Merujuk pada janji negara-negara Eropa untuk memastikan kelanjutan hubungan ekonomi yang direncanakan di JCPOA dengan Iran dan pembentukan sistem Instex, Takht-Ravanchi menekankan bahwa sistem ini harus membuktikan efisiensinya setelah 2 tahun.
Takht-Ravanchi juga menyinggung terkait teror syahid Mohsen Fakhrizadeh, seraya mengatakan, "Cara penyampaian masalah dalam laporan ini tidaklah cukup. Teror ini di samping teror tahun lalu, syahid Jenderal Haj Qassem Soleimani, adalah kejahatan yang jelas dan teroris, di mana harus dikecam secara transparan dan tanpa gagap."
Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan Komandan Pasukan Quds IRGC, yang tiba di Irak pada 3 Januari atas undangan resmi pejabat Irak, bersama dengan Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Ketua al-Hashd al-Shaabi dan delapan orang lainnya gugur syahid dalam serangan udara agresor dan teroris Amerika di dekat bandara Baghdad di Irak.
Pada 27 November tahun ini, Mohsen Fakhrizadeh, Kepala Organisasi Riset dan Inovasi Kementerian Pertahanan Iran, gugur syahid dalam serangan teroris di sekitar Tehran dengan lampu hijau Amerika Serikat dan unit teror rezim Zionis.