Belanda Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Zionis Ekstrem
(last modified Sat, 28 Jun 2025 09:36:04 GMT )
Jun 28, 2025 16:36 Asia/Jakarta
  • Menlu Belanda Caspar Veldkamp
    Menlu Belanda Caspar Veldkamp

Pars Today – Menteri luar negeri Belanda mengecam kekerasan yang dilakukan pemukim Zionis di Tepi Barat dan mendukung tegas sanksi terhadap pemukim tersebut.

Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, Caspar Veldkamp Jumat (27/06/2025) malam di jejaring sosial X menulis: Saya mengecam kekerasan pemukim zionis ilegal yang terus meningkat di Tepi Barat.

 

“Belanda memulai sanksi sistematis terhadap pemukim Zionis ekstrem, dan menjadi pendukung kuat sanksi tersebut,” paparnya.

 

Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa (EEAS) juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: "Situasi di Tepi Barat pendudukan memburuk dengan cepat. Dalam beberapa hari terakhir, kekerasan pemukim, intimidasi, dan penghancuran rumah dan properti telah meningkat tajam; situasi ini harus dihentikan."

 

Uni Eropa meminta rezim Israel untuk "mengambil langkah konkret guna mencegah kekerasan pemukim Zionis terhadap warga Palestina dan memastikan bahwa para pelaku kejahatan ini dimintai pertanggungjawaban."

 

Pernyataan itu mengatakan: "Dalam situasi sulit saat ini, semua upaya harus difokuskan pada pengurangan ketegangan." Lembaga Eropa itu juga mengingatkan bahwa permukiman tersebut ilegal menurut hukum internasional dan merupakan hambatan bagi perdamaian.

 

Sumber berita sebelumnya melaporkan bahwa tiga warga Palestina gugur dalam serangan oleh pemukim Zionis di desa Kafr Malik, sebelah timur Ramallah. Menurut saksi mata, lebih dari 150 pemukim bersenjata, didukung dan didampingi oleh tentara Israel, menyerang desa tersebut dan seraya membakar rumah serta mobil warga Palestina, mereka menghadapi perlawanan warga.

 

Tiga warga Palestina syahid dan tujuh lainnya terluka parah dalam serangan kekerasan ini. Aksi ini terjadi hanya beberapa hari setelah aksi provokatif para pemukim dan slogan-slogan anti-Palestina yang diteriakkan para pemukim terhadap penduduk di wilayah tersebut. Para ahli dan organisasi internasional telah memperingatkan tentang tren peningkatan kekerasan pemukim terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat. (MF)