Presiden Iran dan PM Inggris Cari Solusi untuk Hidupkan Kesepakatan Nuklir
Presiden Iran Hassan Rouhani, mengatakan Amerika Serikat adalah pelanggar utama kesepakatan nuklir JCPOA dan resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.
“Jika kita ingin mencari diplomasi, maka cara yang jelas adalah dengan penghapusan sanksi dan pemenuhan komitmen oleh AS. Tidak ada pilihan lain,” kata Rouhani dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Rabu (10/3/2021) sore.
Presiden Iran mencatat kerja sama internasional telah rusak akibat kebijakan Trump. Sayangnya, PBB dan Dewan Keamanan juga tidak bekerja dengan baik dan bersikap netral selama periode itu, dan sekarang saatnya bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kebijakan pasti Iran mengenai JCPOA adalah aksi nyata di hadapan aksi nyata. Iran tidak dapat dan tidak boleh sendirian menanggung biaya dalam mempertahankan kesepakatan nuklir,” tegasnya.
Rouhani menambahkan, ketidakpatuhan negara-negara Eropa terhadap kewajiban JCPOA hanya menyebabkan hilangnya kepercayaan publik di Eropa dan mempersempit ruang diplomasi.
Di bagian lain, Presiden Iran mengatakan Republik Islam selalu menyerukan perdamaian dan ketenangan di kawasan dan menurut kami, ada pihak tertentu yang tidak ingin terciptanya ketenangan dan stabilitas.
“Amerika seharusnya tidak terjebak ke dalam perangkap konspirasi semacam itu,” ujarnya.
Berbicara tentang tragedi kemanusiaan yang masih berlangsung di Yaman, Rouhani menuturkan sejak awal perang Yaman, Iran selalu menekankan bahwa tidak ada solusi militer untuk krisis ini dan Iran mendukung setiap upaya untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat Yaman.
Dalam percakapan telepon ini, Boris Johnson juga menyampaikan laporan tentang upaya negaranya untuk memenuhi semua kewajiban kesepakatan nuklir.
“Kami dan semua anggota JCPOA ingin mempertahankan kesepakatan ini dan kita semua harus berusaha untuk menemukan solusi agar semua anggota JCPOA kembali ke komitmen mereka,” tambahnya.
“Kami semua tertarik dan siap mendukung proses ini,” kata Johnson. (RM)