Debat Pilpres Iran Babak Kedua, Capres Pertajam Gagasan
(last modified Wed, 09 Jun 2021 04:44:04 GMT )
Jun 09, 2021 11:44 Asia/Jakarta
  • Debat Pilpres Iran Babak Kedua, Capres Pertajam Gagasan

Para calon presiden menyampaikan gagasan masing-masing pada putaran kedua debat pemilu presiden ke-13 yang berlangsung kemarin sore.

Salah satu capres Iran, Sayid Hossein Ghazizadeh Hashemi dalam debat pemilu babak kedua yang diadakan hari Selasa (8/6/2021) mengatakan, "Taplak Revolusi milik rakyat [Iran] dan semua orang harus menikmatinya."

Ghazizadeh Hashemi menambahkan, "Ekonomi Iran, meskipun berpijak ke dalam, tapi juga harus ke luar, dan ini adalah ekonomi resistif."

Sementara itu, Mohsen Rezaei, kandidat presiden pilpres ke-13 Iran dalam debat pemilu kedua menegaskan, "Reformasi dari dalam kekuatan program pemerintah dengan aksi dan transformasi,".

Mohsen Mehr Alizadeh, capres Iran lainnya, juga mengatakan, "Dengan keputusan yang cerdas, berpartisipasi dalam pemilu akan menggantikan penolakan terhadap kotak suara."

Sayid Ebrahim Raisi  dalam debat babak kedua kemarin menekankan masalah kekuatan dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang hadapi Iran.

"Dalam posisi sebagai capres, persoalan harus diketahui bukan secara makro, tetapi secara sektoral, dan harus dicari tahu apa masalahnya di masing-masing bidang dan apa solusinya, serta harus ada kekuatan dan kemampuan untuk memecahkannya," ujar Raisi.

Adapun capres lainnya, Saeed Jalili menekankan masalah urgensi peran presiden dengan menjelaskan, "Peran presiden sangat penting untuk memahami masalah, mengenali jawaban dan memilih pendekatan yang tepat, dan negara harus membuat lompatan dalam empat tahun berikutnya,".

Alireza Zakani, dalam debat babak kedua pilpres Iran, mengungkapkan, "Kami akan menghilangkan hambatan bagi kaum muda di depan, termasuk masalah ujian masuk perguruan tinggi, lapangan kerja, perumahan dan pernikahan."

Abdul Nasser Hemmati, dalam debat babak kedua pilpres Iran yang berlangsung kemarin menjelaskan, "Saya akan menyelesaikan semua masalah dari sudut pandang ekonomi,". (PH)