Program Kerja Presiden Baru Iran, Pemerintahan Rakyat Antikorupsi
(last modified Sun, 20 Jun 2021 09:06:39 GMT )
Jun 20, 2021 16:06 Asia/Jakarta
  • Presiden baru Iran, Sayid Ebrahim Raisi
    Presiden baru Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Seiring berakhirnya penghitungan suara pemilu presiden Iran ke-13 pada hari Sabtu, 19 Juni 2021, Sayid Ebrahim Raisi akhirnya terpilih sebagai presiden ke-8 pilihan rakyat Iran.

Berdasarkan pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum, KPU Iran, Sayid Ebrahim Raisi dengan perolehan 17.926.345 suara pada kontestasi pemilu presiden hari Jumat 18 Juni 2021, ditetapkan menjadi pemenang pilpres ke-13 negara ini.

Dalam pernyataan perdananya seusai terpilih menjadi Presiden Iran yang baru, Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, orang yang menang dalam pilpres Iran, terpilih berdasarkan prinsip demokrasi relijius, ia adalah pilihan seluruh rakyat dan pelayan seluruh warga.

Raisi mengatakan, "Sebagaimana sebelumnya saya terjun ke dalam pilpres ini secara independen, maka saya akan membayar dukungan suara tinggi dan kepercayaan luar biasa Anda, saya akan membentuk sebuah pemerintahan yang banyak bekerja, revolusioner dan antikorupsi, kami akan menggerakkan pemerintahan ini ke arah penegakkan keadilan sebagai tugas inti Revolusi Islam."

Presiden terpilih Iran sebelum menang pemilu dalam sebuah wawancara menuturkan, "Kerakyatan, antikorupsi, dan penuh semangat revolusi merupakan tiga tolok ukur untuk memilih pejabat pemerintahan saya nanti. Semua harus tahu pemerintahan rakyat tidak akan pernah bisa menolerir praktik korupsi, dan kami tidak akan membiarkan praktik korupsi terjadi di bagian mana pun di dalam lembaga pemerintahan Iran."

Saat mendaftarkan diri dalam pilpres Iran ke-13 Raisi juga mengatakan, "Jelas, rakyat tidak puas dengan kondisi pemerintahan dan ekonomi yang ada, selain tidak revolusioner, juga tidak memenuhi tuntutan rakyat, dan tidak mampu menyelesaikan masalah bersama, kita harus benar-benar berkomitmen pada perubahan mendasar dalam jalur pengelolaan lembaga eksekutif negara sehingga lebih berpihak kepada rakyat, dan dalam waktu dekat dampak buruk ketidakadilan, dampak kondisi yang sakit, dan dampak kontroversi serta kesibukan mengurusi masalah-masalah yang tidak penting, akan berubah menjadi rasa manis dan memenuhi tuntutan keadilan."

pemilu presiden Iran 2021

 

Presiden terpilih rakyat Iran juga mengatakan bahwa rakyat dalam pemilu tidak berusaha menggeser posisi seseorang atau kelompok dari kursi kekuasaan, dan menaikkan suku lain, lalu membagi-bagi aset negara di antara mereka. Hasil pemilu harus mampu menciptakan perubahan nyata yaitu mengembalikan harapan, dan kegembiraan pada kehidupan rakyat.

Sekitar 45 hari ke depan, Sayid Ebrahim Raisi akan mulai menjalankan amanahnya sebagai Presiden baru Iran.

Ia akan menerima tugas memimpin negara di saat Iran tengah dihimpit banyak masalah ekonomi karena berbagai faktor. Menurut data terbaru, di akhir pemerintahan Iran periode ke-12, inflasi diprediksi mencapai angka 45 persen.

Tingkat inflasi dalam ekonomi menjadi tolok ukur yang cukup sensitif untuk menilai keberhasilan politik sebuah pemerintahan. Hal ini dikarenakan masyarakat merasakan langsung dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu harapan supaya angka inflasi berkurang, mencegahnya tidak lebih tinggi, dan menurunkannya merupakan tantangan bagi pemerintahan baru Iran. Selain itu pengangguran pemuda Iran, dan urgensi membuka bidang produksi dengan memanfaatkan tenaga muda ahli dan berpendidikan, merupakan tantangan ekonomi lain yang harus dihadapi pemerintah Raisi.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pesannya mengucapkan terimakasih atas partisipasi luas dan meriah rakyat Iran dalam pilpres 18 Juni 2021, dan kepada mereka yang terpilih untuk mengemban berbagai tugas sebagai presiden atau anggota dewan mengatakan, "Jangan remehkan kesempatan untuk melayani negara dan rakyat ini, dan jadikanlah motivasi untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt sebagai perhatian Anda selalu."

Penggunaan kapasitas nasional Iran yang sangat melimpah dan beragam ini dapat dipastikan memerlukan pemilihan para pejabat yang giat bekerja dan penuh motivasi, sehingga semua kapasitas melimpah ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi pada level yang paling optimal.

Dari sudut pandang ini, visi dan program kerja Presiden terpilih Iran yang sudah disampaikan kepada rakyat, menegaskan bahwa akhir pemilu harus menjadi awal gerakan baru menuju terciptanya perubahan nyata.

Presiden baru Iran dan pemerintahan yang dibentuknya kelak diharapkan dapat mewakili aspirasi seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan tuntutan rakyat dan menjaga kepentingan nasional. (HS)