Dinamika Asia Tenggara, 4 November 2023
Perkembangan di negara-negara Asia Tenggara pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting di antarnya; pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal pada Jumat mengatakan pemerintah berusaha memastikan bantuan kemanusiaan dari Indonesia bisa masuk ke Gaza.
Situs Antara melaporkan, Jubir Kemenlu RI mengatakan, “Kita pastikan semua bantuan yang kita kirim adalah yang pasti bisa masuk. Jadi, daripada kirim sesuatu yang dianggap mubazir, sebelum berangkat, kita pastikan barang yang kita kumpulkan itu bisa masuk ke Gaza nanti,”.
Dia tidak menyebut barang-barang apa saja yang akan dikirim ke Gaza, tetapi memastikan Indonesia tidak akan memberi beberapa bantuan yang dipersulit masuk ke Gaza seperti alat penyaring air atau tabung oksigen.
Terkait teknis pengiriman bantuan, Iqbal menjelaskan bahwa bantuan kemanusiaan dari Indonesia akan diterbangkan dari Jakarta menuju Bandara El Arish di Mesir, yang lokasinya paling dekat dengan Gaza.
Dari bandara tersebut, bantuan akan diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir untuk kemudian disalurkan ke Gaza melalui badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) —dua badan kemanusiaan yang beroperasi di Gaza.
“Kita memang tidak (bisa) menyalurkan langsung ke Gaza. Ini adalah target realistis, bahwa kita hanya akan mengantarkannya hingga ke Bandara El Arish dan diserahterimakan ke Bulan Sabit Merah Mesir, karena hanya lembaga itu yang diizinkan membawa masuk bantuan ke Gaza,” tutur Iqbal.
Bantuan kemanusiaan yang berasal dari pemerintah dan masyarakat Indonesia rencananya akan diberangkatkan pada Sabtu (4/10) dan akan dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Bantuan tersebut diangkut oleh dua pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara dan satu pesawat Airbus sewaan.
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Kloter Pertama ke Gaza
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia akan mengirim bantuan kloter pertama ke Gaza, Palestina, pada pekan ini.
CNN Indonesia melaporkan, Presiden Jokowi saat konferensi pers virtual pada Senin (30/10/2023) mengatakan, "Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan yang akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan rakyat Palestina,".
"Dan kloter pertama akan dikirimkan minggu ini," tegasnya.
Bantuan tersebut, lanjut dia, merupakan gabungan dari pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.Sebelumnya laporan PBB menyebut bantuan kemanusiaan sulit masuk ke Gaza usai Israel memblokade total Jalur Gaza.
Paket bantuan baru bisa masuk ke Gaza beberapa hari terakhir ini. Terbaru, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyebut 33 truk bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza, Palestina, melalui Rafah pada Minggu.
OCHA membeberkan truk tersebut membawa bantuan berupa air, makanan, dan pasokan medis.
"Ini merupakan bantuan kemanusiaan terbesar yang dikirim sejak 21 Oktober, saat pengiriman terbatas dilanjutkan," demikian rilis OCHA pada Senin.
OCHA menyambut baik pengiriman bantuan terbaru itu. Namun, mereka menekankan bahwa bantuan dengan volume lebih besar diperlukan untuk mencegah bencana kemanusiaan termasuk kerusuhan sipil
"Khususnya, pemasukan bahan bakar untuk mengoperasikan peralatan medis serta fasilitas air dan sanitasi sangat dibutuhkan," lanjut OCHA, dikutip AFP.
Hingga kini, 117 truk telah masuk ke Gaza melalui Rafah, Mesir. Sebelum blokade total dari Israel, setiap hari 500 truk membawa bantuan masuk ke wilayah tersebut.
Pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas, berperang sejak 7 Oktober hingga sekarang. Imbas perang itu, ribuan orang di Palestina dan Israel tewas.
Perang menyebabkan kondisi di Gaza yang sudah buruk kian memburuk. Fasilitas kesehatan di wilayah ini juga mulai kewalahan menampung pasien.
Menlu RI Ajak Negara ASEAN Pelihara Perdamaian Global
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk bersama memelihara perdamaian di kawasan, di tengah kondisi geopolitik dunia yang bergejolak.
Situs Antara melaporkan, Menlu RI, Retno Marsudi mengatakan, "Saya pikir kita tidak boleh menganggap remeh ‘perdamaian’. Itu bukan sesuatu yang jatuh dari langit … Kita benar-benar harus menjaganya. ASEAN perlu bekerja keras untuk mempertahankan perdamaian, apalagi sekarang saat dunia jelas-jelas 'tidak baik-baik saja',".
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Retno dalam sambutannya pada acara Forum Media ASEAN ke-7 yang digelar di Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Selasa.
Menurut Retno, negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) "patut bersyukur karena telah diberkati dengan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini selama lebih dari lima dekade".
Dia mengatakan bahwa dunia tidak sedang dalam kondisi baik, yang diwarnai dengan persaingan negara-negara besar yang semakin tajam, kondisi dunia yang semakin terpecah, krisis pangan dan energi, serta peperangan yang terus berlanjut -- seperti perang Rusia-Ukraina.
Selain itu, di kawasan ASEAN sendiri masih ada masalah krisis politik di Myanmar.
"Oleh karena itu, kepemimpinan kami (Indonesia) bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini," ucap Retno.
Menlu RI menekankan bahwa dalam menghadapi kondisi dunia yang semakin bergejolak di perlukan ASEAN yang mampu dan tangkas untuk mengatasi, tidak hanya tantangan saat ini, tetapi juga tantangan masa depan.
Selain itu, lanjut Retno, ASEAN harus terus menjadi relevan dan penting untuk dapat mempertahankan kawasan Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan.
Menlu RI Desak Masuknya Bahan Bakar untuk RS Indonesia di Gaza
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi mendesak agar pasokan bahan bakar bisa masuk Gaza untuk operasional Rumah Sakit Indonesia yang digerakkan oleh relawan MER-C.
Situs Antara melaporkan, Menlu RI dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu mengatakan, "Dari komunikasi kita dengan relawan MER-C yang ada di lapangan, diperoleh informasi bahwa waktu yang tersisa adalah kurang lebih 48 jam sejak tadi pagi, sebelum generator utama (rumah sakit itu) mengalami shut down (mati),”.
"Oleh karena itu, Indonesia terus mengupayakan masuknya bahan bakar, air bersih, dan bahan pokok yang sangat diperlukan oleh penduduk Gaza di tengah pertempuran yang terus berlangsung antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas. Dengan situasi sekarang ini, kita intensifkan komunikasi agar bahan bakar dapat segera masuk ke Gaza dengan alasan kemanusiaan. Sekali lagi dengan alasan kemanusiaan,” ujar Retno.
Kementerian Kesehatan Palestina merilis peringatan bahwa generator utama di dua rumah sakit di Gaza, yaitu RS Al Syifa Medical Complex dan RS Indonesia, akan mati jika tidak ada tambahan pasokan bahan bakar.
Pasokan bahan bakar menjadi sangat penting agar kedua rumah sakit tersebut bisa terus beroperasi untuk merawat para korban konflik Israel-Palestina.
"Desakan ini disampaikan agar bahan bakar bisa masuk untuk tujuan kemanusiaan, salah satunya untuk rumah sakit. Karena dalam hitungan jam, Gaza akan kehabisan bahan bakar dan rumah sakit tidak bisa berfungsi,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal.
Relawan organisasi kemanusiaan MER-C pada Selasa (31/10) mengabarkan bahwa militer Israel masih terus menyerang Jalur Gaza baik melalui laut, darat, maupun udara, di wilayah yang menjadi tempat tinggal mereka saat ini.
Seorang relawan MER-C bernama Fikri Rofiul Haq menyebutkan militer Israel bahkan menargetkan bangunan-bangunan tempat tinggal yang berada tidak jauh dari rumah sakit.
Menurut laporan warga setempat ada sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur rata dengan tanah yang berjarak hanya ratusan meter dari rumah sakit sehingga menyebabkan puluhan warga mengungsi ke rumah sakit itu.
Sampai saat ini sudah dua ribu warga Gaza mengungsi di RS Indonesia
Menurut Fikri, korban jiwa akibat serangan Israel telah mencapai delapan ribu orang dengan 3.100 diantaranya anak-anak dan 1.800 adalah perempuan, sedangkan korban luka mencapai 19 ribu orang yang juga didominasi anak-anak dan perempuan.
"RS Indonesia saat ini memberikan layanan rawat inap bagi sekitar 200 dari 3.000 korban yang mengalami luka," tegas Fikri
Enggan Sebut Hamas Teroris, PM Malaysia Klaim Ditekan AS
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan mendapat tekanan dan ancaman dari Amerika Serikat, karena keengganan negara jiran tersebut menentang tindakan dan menganggap Hamas sebagai teroris.
Anwar dalam Sidang Parlemen di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan terkait tekanan dan ancaman yang dilayangkan kepada Malaysia.
Pertama, Duta Besar Malaysia di Washington DC telah dipanggil oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang mempertanyakan keputusan Malaysia mengenai masalah Arab-Israel, khususnya kekerasan Israel terhadap Gaza.
“Dan Duta Besar kita dengan tegas menyatakan posisi kita,” kata Anwar.
Kedua, ia mengatakan Kementerian Luar Negeri Malaysia telah menerima démarche (permohonan perantaraan) dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur sebanyak dua kali, yakni pada 13 Oktober dan yang terbaru pada 30 Oktober.
“Meminta agar negara tidak meneruskan pendirian, terutama penolakan kita untuk menganggap Hamas sebagai organisasi teroris,” ujar Anwar.
Ia mengatakan telah menjawab itu dalam aksi Himpunan Malaysia Bersama Palestina di stadion Axiata Arena Bukit Jalil baru-baru ini.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar menegaskan bahwa Malaysia tetap pada pendiriannya, atas pertimbangan kemanusiaan, dengan menganggap invasi yang dilakukan Israel ilegal dari sudut pandang hukum dan kaidah internasional.
Politik dan kekacauan yang terjadi di Gaza bukan terjadi pada bulan lalu, hal itu telah berlangsung selama beberapa dekade, dan sejak tahun 1948, kata Anwar.
Oleh karena itu, mengesampingkan segala kekerasan dan agresi, penjajahan Israel di wilayah Arab dan Palestina tidak dapat dimaafkan.
Anwar lalu membandingkan sikap negara barat yang menganggap apa yang dilakukan Rusia di Ukraina sebagai agresi, namun ketika Israel menjajah wilayah Palestina selama puluhan tahun hal itu dianggap sah dan tidak ditentang oleh mereka, termasuk Amerika Serikat.
Nelson Mandela dan Kongres Nasional Afrika selama puluhan tahun dianggap oleh negara-negara barat sebagai organisasi teroris. Padahal, menurut Anwar, yang mereka lakukan merupakan tindakan melawan kebrutalan apartheid yang menjadi penjajah di Afrika Selatan.
Ia mengatakan apa yang dilakukan badan-badan tersebut, termasuk Hamas, adalah memprotes pendudukan Israel dan kekerasan terhadap Palestina, khususnya Gaza.
Buntut Larangan Uni Eropa, China Lirik Sawit Indonesia dan Malaysia
Kebijakan Brussels dianggap sebagai langkah proteksionisme oleh kedua produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia dan Malaysia.
Kini kedua negara giat mencari pasar lain untuk menampung ekspor minyak sawitnya. Upaya tersebut membuahkan kesepakatan bisnis senilai 3,9 miliar dollar AS (Rp 61,98 triliun) antara Malaysia dan China yang ditandatangani bulan ini dalam KTT Expo China-ASEAN.
Termasuk di antaranya adalah perjanjian antara perusahaan pelat merah, Sime Darby Oils International dari Malaysia dan GuangXi Beibu Gulf International Port Group.
Kedua perusahaan berniat membangun pusat distribusi minyak sawit di Kota Qinzhou, China, menurut laporan media Jepang, Nikkei Asia. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, pihaknya ingin menggandakan nilai ekspor minyak sawit ke China menjadi 500.000 ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan.
"Ini adalah kali pertama China meminta penambahan besar. Biasanya, permintaan bergantung pada harga dan pertimbangan lain, tapi kali ini perjanjiannya menjamin kuota impor menuju China,” kata PM Malaysia itu selama Expo.
Proteksionisme Uni Eropa
"Jika niat UE merangsang perbaikan tata kelola sawit dengan membuat larangan bahan bakar nabati, upaya tersebut bisa mudah dijinakkan oleh China, kata Bridget Welsh dari lembaga penelitian Asia Research Institute di University of Nottingham, Inggris. Alhasil, negara-negara Asia Tenggara tidak hanya semakin bergantung kepada China, tapi juga menutup akses pasar UE serta menciptakan kondisi yang justru memudahkan ekspor menuju China.
"Selain itu, reputasi Eropa akan ternoda oleh kebijakan yang didorong oleh keinginan melindungi produksi minyak nabatinya sendiri, di atas kerugian produsen Asia Tenggara,” tutur Welsh lagi, merujuk pada tuduhan betapa regulasi UE menguntungkan petani rapa dan bunga matahari di Eropa.
"Karena banyak perkebunan sawit di Indonesia yang dimiliki pengusaha Malaysia, pergeseran di Malaysia menuju pasar China juga akan berdampak di Indonesia," kata Kevin O'Rourke, analis di lembaga konsultan, Reformasi Information Services.
Produksi minyak sawit di Malaysia turun 2,3 persen pada paruh pertama 2023, menurut laporan pemerintah. Keluhan serupa disuarakan perusahaan negara, FGV Holdings, yang mengaku kehilangan separuh pemasukannya pada periode yang sama.
Frederick Kliem, peneliti dan dosen di Rajaratnam School of International Studies di Singapura, meyakini, Uni Eropa tidak akan dipengaruhi oleh prospek adanya pengalihan komoditas sawit ke China.
Negosiasi alot lintas benua
Sejauh ini, UE sudah mengirimkan berbagai delegasi ke Malaysia dan Indonesia untuk meredakan kisruh seputar larangan bahan bakar sawit.
Brussels berdalih, kebijakan itu adalah upaya meningkatkan standar lingkungan di seluruh dunia, sebagai bagian dari kebijakan luar negeri UE. UE bersikeras tidak menjatuhkan larangan umum dan mencatatkan nilai impor sawit sebesar empat juta ton antara Juli 2022 hingga Juni 2023. Jumlah tersebut lebih rendah seperlima dari angka impor tahun lalu.
"Uni Eropa masih merupakan konsumen besar minyak sawit di dunia,” kata Bernd Lange, Direktur Komite Perdagangan Internasional di Parlemen Eropa. "Menimbang pasar UE yang besar dan kelas menengahnya yang aktif, saya memperkirakan pasar ini akan tetap menarik bagi eksportir.”
"Baik UE dan Malaysia saling berbagi visi yang sama. Dialog kami dengan perwakilan Malaysia dan Indonesia sudah sangat mendalam.”
"Kini, tugas kami adalah mensinergikan strategi dan secara bersama menanggulangi tantangan dan membuka peluang bagi kolaborasi. Kita harus menjalaninya bersama-sama dengan negara produsen,” tutur Lange. (Kompas.com)
Malaysia Kirim Bantuan Kemanusiaan Pertama ke Gaza
Malaysia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan pertama dengan penerbangan kargo khusus melalui Bandar Udara Internasional El Arish, Mesir, pada 3 November 2023 mendatang dan melalui laut untuk pengiriman berikutnya.
Situs Antara melaporkan, Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia dalam keterangan tertulisnya diterima di Kuala Lumpur, Sabtu, menyebutkan pengiriman barang bantuan kemanusiaan ke Gaza harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemerintah Mesir sebelum dikelola oleh Persatuan Bulan Sabit Merah Mesir, sebagai satu-satunya lembaga pelaksana yang mengatur pengiriman melalui pintu masuk perbatasan Rafah-Gaza.
Dalam perkembangannya, Wisma Putra (KLN) mengatakan, 50 ton bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza senilai 7 juta ringgit Malaysia telah disiapkan untuk dikirim ke Gaza melalui Mesir.
Barang-barang tersebut dikumpulkan melalui kampanye Ops Ihsan oleh lebih dari 40 organisasi non-pemerintah (LSM) lokal pada 21 dan 22 Oktober lalu. Pengiriman pertama dengan pesawat kargo khusus didanai oleh Pemerintah Malaysia.
Pengiriman selanjutnya akan dilakukan melalui jalur laut dan akan dimobilisasi segera setelah rincian terbaru dari lapangan diterima oleh Tim Ops Ihsan ke Kota Ismaliyah, Mesir, dalam waktu dekat.
Hingga Sabtu, Wisma Putra menyebut jumlah sumbangan untuk membantu rakyat Palestina yang terkumpul melalui Rekening Amanah Kemanusiaan Rakyat Palestina (AAKRP) yang dikelola KLN Malaysia mencapai RM23 juta (sekitar Rp76,58 miliar).
Itu termasuk dana yang diterima dari perusahaan yang menjanjikan sumbangan saat upacara penyampaian sumbangan tabung AAKRP pada 19 Oktober lalu di kediaman resmi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Sri Perdana.
Dukungan masyarakat Malaysia kepada rakyat Palestina terus disuarakan. Pada Sabtu siang, aksi berjalan kaki ke depan Kedutaan Besar Amerika Serikat kembali dilakukan oleh ribuan orang peserta Himpunan 10.000 Solidaritas Palestina di Jalan Tun Razak, pusat kota Kuala Lumpur.