Persiapan KTT Kuala Lumpur 2019
Konferensi Tingkat Tinggi Kuala Lumpur 2019 akan dimulai pada hari Rabu (18/12/2019). Para petugas teknis membuat persiapan terakhir untuk memasang "backdrop" dan menyiapkan ruang konferensi, ruang pleno, dan ruang media yang menampung media lokal dan asing.
Terlihat papan dan spanduk di sepanjang jalan utama dekat Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) seperti Jalan Pinang dan Jalan P. Ramlee yang menampilkan kalimat "Welcome to Kuala Lumpur Summit 2019."
Sekretaris Jenderal KTT Kuala Lumpur Tan Sri Samsudin Osman mengatakan, persiapan penyelenggaraan KTT ini telah hampir selesai.
"Ada beberapa hal yang perlu kita bereskan seperti ruang gawat darurat dan pengaturan tempat duduk untuk tamu istimewa," ujarnya seperti dikutip Bernama pada hari Senin, 16 Desember 2019.
KTT Kuala Lumpur akan mempertemukan para pemimpin Malaysia, Indonesia, Pakistan, Turki, Iran dan Qatar serta 450 intelektual dan cendekiawan Muslim dari seluruh dunia. KTT ini akan berlangsung dari Rabu-Sabtu, (18-21/12/2019).
KTT Kuala Lumpur bertujuan membahas dan menemukan solusi baru bagi persoalan-persoalan yang dihadapi dunia Muslim dan memberikan kontribusi bagi kemajuan umat Islam dan negara-negara Islam.
Inisiatif Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tersebut bertujuan untuk mengembalikan kegemilangan dunia Islam dan peradaban Islam.
"Kami selalu melihat kembali betapa hebat, kaya dan kuatnya peradaban Muslim. Ini adalah bab dalam sejarah dan kami menginginkannya kembali. Ia akan kekal menjadi satu keinginan melainkan kita melakukan sesuatu," kata Mahathir dalam pesan di laman situs klsummit.my menjelang KKT tersebut.
Dia menegaskan, KTT Kuala Lumpur 2019 bersungguh-sungguh untuk menyumbang ke arah perbaikan keadaan tentang umat dan dunia Islam.
Para pemimpin yang akan hadir dalam KTT yang digelar di KLCC adalah Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
KTT Kuala Lumpur 2019 mengusung tujuh tema utama, yaitu: pembangunan dan kedaulatan, integritas dan tata kelola yang baik, budaya dan identitas, keadilan dan kebebasan, keamanan, keselamatan dan pertahanan, perdagangan dan investasi, dan teknologi dan tata kelola internet.
Para pemimpin negara-negara Muslim, para cendekiawan dan pemikir akan berdialog dan mencari solusi bersama untuk menangani berbagai persoalan yang membelenggu dunia Islam.
PM Malaysia menekankan perlunya prakarsa KTT KL untuk didukung oleh semua pemerintah dan negara Muslim agar bisa sukses.
"Tidak peduli berapa banyak ide cemerlang yang dihasilkan melalui KTT ini, tanpa dukungan dari para pemimpin dan pemerintah negara Islam, ide ini akan tetap menjadi sebuah ide," kata Mahathir.
Dia menuturkan, adalah harapan saya bahwa para peserta KTT Kuala Lumpur akan mengambil tantangan ini untuk memastikan semua deklarasi dan keputusan kita menjadi kenyataan.
Agenda pertama KTT Kuala Lumpur diawali dengan KTT Pemuda Kuala Lumpur 2019. KTT ini akan disempurnakan oleh Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa Billah Shah. (RA)