Okt 13, 2023 13:34 Asia/Jakarta
  • Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian.
    Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian mengumumkan kelanjutan dukungan politik dan media negaranya terhadap perlawanan rakyat Palestina.

Dia mengatakan, dalam kondisi (jika) kejahatan-kejahatan perang rezim Zionis Israel berlanjut, ada kemungkinan terbukanya front lain untuk melawan rezim ini.

Hal itu diungkapkan Amirabdollahian saat tiba di Bandara Internasional Rafik Hariri (Rafic Hariri International Airport) di Beirut, ibu kota Lebanon pada Jumat (13/10/2023) dini hari.

Menlu Iran disambut para pejabat Kementerian Luar Negeri Lebanon, Wakil Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon, dan Wakil Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas di negara tersebut.

"Beberapa pejabat Barat bertanya, apakah mungkin akan terbuka front baru melawan rezim Zionis? Berlanjutnya kejahatan perang rezim Zionis tentunya akan mendapat tanggapan dari poros-poros lain. Rezim Zionis dan pendukungnya harus bertanggung jawab atas hal ini," kata Amirabdollahian, seperti dilaporkan IRNA.

Dia menambahkan, kami berada di Beirut untuk mengumumkan dengan lantang, bersama dengan negara-negara dan pemerintah-pemerintah Islam dan Muslim, bahwa kami tidak akan mentolerir kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Gaza.

"Pengusiran puluhan ribu warga Palestina dan pemutusan aliran air dan listrik, serta pelarangan pasokan makanan dan obat-obatan adalah kejahatan perang terorganisir yang dilakukan oleh rezim Zionis," tegas Menlu Iran.

Menurut Amir Abdollahian, setelah berkonsultasi dengan para pejabat Irak, dia akan melanjutkan konsultasi dengan para pejabat Lebanon pada hari Jumat mengenai situasi saat ini di Gaza dan kejahatan perang rezim Zionis, serta mengenai tindakan yang perlu dilakukan oleh dunia Islam.

Menlu Iran tiba di Lebanon setelah kunjungannya ke Irak pada hari Kamis. Amirabdollahian akan bertemu para pejabat tinggi Beirut dan bertukar pandangan mengenai perkembangan regional, khususnya kejahatan Israel terhadap rakyat tertindas Palestina. (RA)

Tags