Nov 11, 2023 19:11 Asia/Jakarta

Rumah Sakit (RS) al-Shifa menjadi sasaran serangan militer rezim Zionis Israel dan menimbulkan banyak kroban terluka.

Ribuan pengungsi sipil, tim medis dan jurnalis di rumah sakit al-Shifa menghadapi Jumat (10/11/2023) malam yang mengerikan)akibat serangan pasukan Israel.

Angkatan Udara Israel juga menggunakan fosfor putih yang ditembakkan di sekitar rumah sakit al-Shifa.

Rumah sakit al-Shifa juga tidak mampu menampung pasien karena jumlah korban terluka semakin banyak.

Jet tempur Israel juga menyerang ambulans di sekitar rumah sakit al-Awda di Tal Azzatar, utara Gaza pada hari Jumat.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza Ashraf al-Qudra mengumumkan peningkatan jumlah syuhada tenaga medis dan warga Palestina di kota ini terus meningkat.

"Jumlah staf medis dan perawat yang gugur syahid di Jalur Gaza telah mencapai 195 orang.  51 ambulans dan 120 institusi kesehatan juga hancur, 18 rumah sakit telah dinonaktifkan, dan 40 institusi layanan kesehatan primer juga telah tidak dapat digunakan lagi," kata Ashraf al-Qudra baru-baru ini

Dukungan Barat terhadap genosida yang dilakukan rezim Zionis dengan dalih pembelaan diri praktis menjadi lampu hijau bagi rezim ilegal ini untuk melanjutkan genosida terhadap anak-anak, perempuan, dan warga Palestina.

Menurut pernyataan terbaru Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa akibat agresi Israel hingga hari ke-35 telah mencapai 11.078 orang. Dari jumlah tersebut, 4.506 adalah anak-anak, 3.027 perempuan, dan 678 lansia.

Selain itu, jumlah warga Palestina yang terluka dalam genosida yang dilakukan Israel ini meningkat menjadi 27.490 orang. (RA)

Tags