Feb 21, 2024 20:47 Asia/Jakarta
  • pelabuhan Haifa
    pelabuhan Haifa

Deputi Wali Kota Haifa mengatakan serangan Hizbullah, ke kota ini menyebabkan Israel, mundur 15 tahun ke belakang.

Nachshon Tzuk, Selasa (20/2/2024) memperingatkan serangan rudal luas ke kota ini, dan menuturkan, serangan ke infrastruktur maritim, dan perdagangan Haifa, akan memukul mundur Israel, 15 tahun ke belakang.
 
Dalam wawancara dengan situs berita haifa.mynet.co.il, Deputi Wali Kota Haifa, menyinggung blokade laut Israel, di Laut Merah, oleh pasukan Yaman.
 
"Saya akan memulai dengan kenyataan bahwa dikarenakan krisis dengan Houthi, di Laut Merah, kami berada di bawah blokade maritim, dan kapal-kapal yang berlayar dari arah timur ke Israel, terpaksa menempuh perjalanan lebih dari dua minggu untuk sampai ke kami, dan perubahan rute ini memakan biaya besar, serta memukul kita semua," katanya.
 
Nachshon Tzuk menambahkan, "Blokade laut telah menciptakan banyak masalah termasuk kesulitan masuk barang-barang ke Israel, seperti pakaian dan kebutuhan sehari-hari. Serangan ke kapal-kapal yang berlayar ke pelabuhan Eilat, juga dapat terjadi di Laut Mediterania."
 
Ia menegaskan, Haifa, adalah jantung lalu lintas maritim Israel, oleh karena itu kota ini merupakan sebuah target yang strategis.
 
Tzuk menegaskan, "Orang yang mengira kami bisa melanjutkan hidup dalam kondisi diblokade laut, dan bisa menggantikan kapal-kapal dengan kereta, tidak paham apa yang dikatakannya. Sebuah kapal laut bisa membawa 24.000 kontainer setara dengan 90 kereta sepanjang 130 kilometer, maka dari itu ide-ide semacam ini tidak bisa menjadi kenyataan." (HS)   

Tags