Mar 26, 2024 15:48 Asia/Jakarta
  • Pemimpin Ansarullah Yaman: Kejutan Menanti Para Agresor !

Abdul Malik al-Houthi pada peringatan Hari Perlawanan Nasional Yaman memandang kepatuhan buta para penguasa Arab terhadap kebijakan Amerika Serikat merugikan negara-negara ini, dan memuji serta berterima kasih kepada Iran, Hizbullah, dan Irak karena mendukung rakyat Yaman.

Sayid Abdul Malik Badr al-Din al-Houthi, Pemimpin Gerakan Ansarullah Yaman, pada peringatan 9 tahun Hari Perlawanan Nasional Yaman menyinggung segitiga aliansi agresor: Amerika Serikat, Inggris dan Israel dalam agresi militer terhadap wilayah Yaman, dan menyebut tahun berikutnya sebagai tahun keajaiban militer tentara Yaman melawan agresor dan sejalan dengan dukungannya terhadap rakyat Palestina yang tertindas.

Pemimpin Gerakan Ansarullah Yaman memuji stabilitas rakyat Yaman melawan para agresor dan menambahkan bahwa rakyat Yaman masih melancarkan perlawanan di tahun kesembilan agresi musuh.

Pemimpin revolusi Yaman lebih lanjut mengatakan, "Amerika Serikat bertanggung jawab atas perang yang direncanakan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan rezim Zionis, dan dilaksanakan oleh koalisi Arab."

Di bagian lain pidatonya, Abdul Malik al-Houthi memperingatkan segitiga agresor Amerika, Inggris dan Israel, dan berjanji kepada rakyat Yaman bahwa pada peringatan Hari Perlawanan Nasional Yaman, tentara Yaman akan berperang dengan prestasi militernya yang maju untuk mendukung rakyat Yaman dan rakyat Palestina yang tertindas.

Menyinggung pelatihan penuh dan persiapan para pejuang Yaman dan kewaspadaan politik masyarakat Yaman yang belum pernah terjadi sebelumnya serta kohesi dan persatuan internal di antara berbagai lapisan masyarakat Yaman, Sekjen Ansarullah Yaman menganggap invasi militer musuh ke Yaman sebagai sebuah tindakan ilegal yang telah dirancang sebelumnya oleh koalisi AS, Inggris, dan Israel. 

"Invasi ke Yaman direncanakan oleh Amerika, Inggris dan Israel, dan koalisi (agresor) melaksanakannya. Selama periode ini, 282.879 orang dari koalisi agresor dan tentara bayarannya tewas dan terluka," ujar Sekjen Ansarullah Yaman.

"Tujuan serangan terhadap Yaman adalah untuk menargetkan seluruh kami. Kami menginginkan pemahaman dan perdamaian dengan semua negara Arab dan Islam. Kami tidak melakukan pendekatan bermusuhan terhadap negara Arab mana pun. Arab Saudi dan UEA tidak memiliki alasan untuk terus menunda realisasi perdamaian. Kita sekarang berada dalam konfrontasi langsung dengan segitiga jahat Amerika, Israel dan Inggris. Arab Saudi dan UEA harus beralih dari tahap pengurangan ketegangan ke tahap mencapai perdamaian komprehensif. Realisasi perdamaian berarti berakhirnya blokade, agresi dan pendudukan, serta pertukaran tahanan dan kompensasi atas kerusakan," tegasnya.

Di bagian lain pidatonya, pemimpin Ansarullah Yaman menambahkan, "Melayani kebijakan Amerika tidak menguntungkan negara Arab mana pun, dan kami menyarankan semua orang untuk merdeka dan bebas dari kepatuhan buta terhadap Amerika."

Abdul Malik al-Houthi juga menyampaikan harapan akan terwujudnya solusi yang adil dalam masalah Yaman.

Ia lebih lanjut memuji dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung Yaman, dipimpin oleh Iran, Hizbullah, dan Irak.

Abdul Malik al-Houthi melanjutkan pidatonya dalam pesan yang ditujukan kepada rakyat Gaza yang tertindas dan menekankan, "Operasi militer kami terus berlanjut untuk mendukung bangsa Palestina dan bahwa kami telah peduli terhadap masalah Palestina sejak awal,".(PH)

Tags