Dinamika Asia Tenggara, 18 Desember 2021
Dinamika Asia Tenggara selama sepekan terakhir menyoroti sejumlah isu di antaranya mengenai kunjungan menlu AS ke kawasan Asia tenggara.
Selain itu Malaysia absen di Konferensi Demokrasi AS yang ditentang pihak oposisi dan laporan WHO mengenai Covid-19varian Omicron Menyebar di 80 negara tapi Asia Tenggara relatif kecil.

Agenda Kunjungan Menlu AS di Indonesia dan ASEAN
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J Blinken tiba Jakarta pada Senin siang untuk menemui pejabat tinggi Indonesia.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (13/12) yang menjadi kunjungan pertama menteri kabinet Presiden AS Joe Biden ke Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Jokowi dan Blinken membahas kerja sama bilateral, terutama investasi dari AS di Indonesia.
"Indonesia mengharapkan Amerika Serikat dapat menjadi salah satu mitra di bidang ekonomi pada saat Presiden bicara mengenai hubungan bilateral, termasuk di bidang investasi," kata Retno usai pertemuan dilansir Youtube Sekretariat Presiden, Senin (13/10).
Pada hari Selasa Antony Blinken menyampaikan pidato di Universitas Indonesia, yang membahas posisi negara ini, termasuk menyindir negara rivalnya China. Menlu AS menilai agresivitas China di Indo-Pasifik terutama Asia Tenggara memicu kekhawatiran negara di kawasan.
"Itulah mengapa ada begitu banyak kekhawatiran--dari Asia Timur Laut hingga Asia Tenggara dan dari Sungai Mekong hingga Kepulauan Pasifik--tentang tindakan agresif Beijing," kata Blinken dalam pidatonya di UI.
Maka dari itu, Blinken menegaskan bahwa tujuan kunjungannya ke Asia Tenggara ini adalah demi memperkuat kerja sama aliansi dan kemitraan dengan negara-negara di kawasan "agar mempertahankan tatanan berbasis aturan" internasional.
Menurutnya, negara-negara harus memiliki hak untuk "memilih jalan mereka sendiri".
Dalam kesempatan itu, Blinken juga menegaskan tekad Washington untuk selalu memastikan klaim China di Laut China Selatan tidak berlaku dengan menjaga prinsip kebebasan bernavigasi di perairan penuh sengketa itu.
"Klaim Beijing di Laut China Selatan mengancam pergerakan perdagangan senilai lebih dari US$3 triliun setiap tahunnya," kata Blinken.
Selain Indonesia, Blinken dijadwalkan akan mengunjungi Malaysia dan Thailand.
Mengutip Reuters, Asia Tenggara merupakan aspek penting dalam persaingan yang terjadi antara China dan AS, dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Blinken sendiri tengah berupaya memenuhi keinginan Presiden AS Joe Biden yang berusaha meningkatkan keterlibatan AS dengan sepuluh negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), kata diplomat AS untuk Asia, Daniel Kritenbrink.
Tak hanya itu, Blinken juga akan membahas visi AS untuk kerangka ekonomi Indo-Pasifik, tambah Kritenbrink.
Kritenbrink juga menyampaikan beberapa fokus diskusi antara AS dan Indonesia antara lain fasilitasi perdagangan, ekonomi digital, ketahanan rantai pasokan, infrastruktur, energi bersih, dan standar pekerja.
Sementara Biden mengutus Blinken untuk bertemu Indonesia, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengunjungi Vietnam pada Agustus lalu.
Dalam kunjungan ke Vietnam, Harris mengimbau negara itu untuk lebih menekan China akibat masalah Laut China Selatan (LCS).
"Kita perlu menemukan cara untuk menekan dan meningkatkan tekanan, secara terus terang, pada Beijing untuk mematuhi Konvensi PBB tentang Hukum Laut, dan untuk menantang intimidasi dan klaim maritim yang berlebihan," kata Harris dalam pertemuan dengan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc, dikutip dari Strait Times.
Tak hanya itu, Harris menyampaikan bahwa AS ingin meningkatkan hubungan dengan Vietnam.
Biden sendiri ingin mempererat kerja sama ekonomi dan keamanan AS dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik di tengah pengaruh China yang semakin kuat.
Walaupun China memiliki pengaruh kuat di beberapa wilayah ASEAN, upaya Beijing untuk mengklaim sebagian besar zona Laut China Selatan menuai penolakan dari berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Filipina.

Menlu AS Bertemu PM Malaysia di Kuala Lumpur
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken tiba di Kuala Lumpur untuk bertemu dengan para pejabat Malaysia, termasuk Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob.
Seperti dilaporkan televisi RTM, Blinken bertemu dengan PM Ismail Sabri di kantornya di gedung Parlemen Malaysia di Kuala Lumpur pada Rabu (15/12/2021).
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah.
Blinken sebelumnya telah bertemu dengan Saifuddin Abdullah di Putrajaya.
Tanpa menjelaskan isi pertemuan itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia menyebut kunjungan Menlu AS itu penting di tengah upaya Washington untuk memperkuat kehadirannya di Asia-Pasifik.
Dalam konferensi pers dengan Menlu Malaysia, Blinken mengatakan Washington dan Kuala Lumpur membahas langkah-langkah untuk menekan junta Myanmar agar kembali ke jalur demokrasi.
Dia menambahkan bahwa akan sangat penting untuk melihat langkah-langkah tambahan dan tindakan yang dapat diambil secara individu dan kolektif untuk menekan Myanmar agar kembali ke jalur demokrasi.
Blinken tiba di Kuala Lumpur pada Selasa malam untuk kunjungan dua hari ke Malaysia. Menlu AS sebelumnya telah berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi di Jakarta.

Malaysia Absen di Konferensi Demokrasi AS, Oposisi Protes
Keputusan Malaysia untuk tidak ambil bagian dalam Konferensi Demokrasi yang diselenggarakan di Amerika Serikat disebut kubu oposisi negara itu sebagai langkah picik.
Anggota Parlemen Malaysia Ong Kian Ming, Senin (13/12/2021) seperti dikutip situs Malaysia Today mengatakan, "Ketidakhadiran Malaysia di Konferensi Demokrasi yang diselenggarakan Kantor Kepresidenan AS minggu lalu, telah menghilangkan kesempatan dan mengirim sinyal yang buruk bagi arah masa depan kebijakan luar negeri Malaysia."
Ia menambahkan, "Ini adalah langkah picik dan tidak strategis. Hal ini menunjukkan kurangnya koherensi dan pemikiran independen dalam arah kebijakan luar negeri kita."
Ong Kian Ming menjelaskan, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dapat menggunakan kesempatan itu untuk menunjukkan fase baru kedewasaan politik di Malaysia, seperti penandatanganan nota kesepahaman dengan partai-partai oposisi dan penurunan usia pemilih menjadi 18 tahun.
“Perdana Menteri Malaysia terlalu sibuk dengan perayaan program Aspirasi Keluarga Malaysia 100 Hari,” imbuhnya.
Menurut anggota Parlemen Malaysia itu, isu yang bisa diangkat Perdana Menteri dalam Konferensi Demokrasi AS adalah strategi melindungi kepentingan Malaysia dalam geopolitik, di antara pemain-pemain besar lainnya di Asia Tenggara.
Ong Kian Ming juga mengaku khawatir ketidakhadiran Malaysia dalam Konferensi Demokrasi AS akan ditafsirkan oleh sebagian pihak sebagai bentuk keberpihakan pada satu blok tertentu.

WHO: Omicron Menyebar di 80 Negara, Asia Tenggara Kecil
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan penyebaran varian Omicron dengan kecepatan tinggi di lebih dari 80 negara, tapi di kawasan Asia tenggara relatif kecil.
Indonesia baru-baru ini mengonfirmasi kasus pertama Omicron.
Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin, Kamis (16/12) mengatakan, "Saya ingin menginformasikan perkembangan terbaru. Kemenkes tadi malam mendeteksi pasien inisial N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021. Data-data sudah kami konfirmasi, dan ini sudah data sequencing omicron,".
Selain Indonesia, Kamboja dan Filipina juga mengonfirmasi kasus varian Omicron di negara itu.
Ada satu kasus infeksi Omicron yang terdeteksi di Kamboja. Kasus ini dialami perempuan 23 tahun yang sedang hamil.
Kementerian Kesehatan Kamboja pada Selasa (14/12) menyampaikan, perempuan ini sempat pergi ke Ghana dan transit di Dubai dan Bangkok.
Sementara itu, Filipina mendeteksi dua kasus varian Omicron pada Rabu (15/12).
Kedua pasien terinfeksi Omicron di negara itu kini menjalani isolasi di fasilitas karantina.
Tak hanya itu, Thailand, Singapura, dan Malaysia telah lebih dulu mendeteksi varian Omicron di negara mereka.
Thailand mendeteksi varian Omicron pada Senin (6/12).
Sementara itu, Malaysia mendeteksi varian Omicron pada Jumat (3/12).
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan, Covid-19 varian Omicron menginfeksi seorang pendatang asing yang baru datang dari Afrika Selatan. Pendatang tersebut tiba di Malaysia pada 19 November lalu, dikutip dari Reuters.
Singapura sendiri menjadi negara Asia Tenggara yang mengumumkan terdeteksinya varian Omicron. Kasus Omicron di negara itu terdeteksi pada Kamis (2/12) terhadap dua pasien infeksi Covid-19.
Terdeteksinya Omicron di beberapa negara tadi menyebabkan hanya empat negara Asia Tenggara yang belum mendeteksi varian Omicron. Empat negara tersebut yakni Laos, Myanmar, Vietnam, dan Brunei Darussalam.(PH)