Hormati Ibumu, Pandangan Agama atas Keagungan Ibu
Apr 26, 2024 13:01 Asia/Jakarta
Dalam pandangan semua agama Tuhan, ibu dianggap memiliki kedudukan tinggi dan agung. Semua orang menghormatinya, dan selalu mengingat keagungan dan keluhurannya. Di dalam agama Islam, hal ini lebih kentara.
Para Nabi, sebelum menyarankan orang lain untuk menghormati ibu, mereka sendiri terlebih dahulu melakukannya, dan mendoakan rahmat serta ampunan Tuhan bagi ibu mereka.
Nabi Ibrahim as, mendoakan ayah dan ibunya, beliau memohon kepada Allah SWT, untuk mengampuni dan memaafkan orangtuanya. «ربّنا اغفرلی و لوالدیَّ و للمؤمنین یومَ یَقومُ الحساب» "Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".
Nabi Musa, dan Orang yang Bersamanya di Surga
Dalam ajaran Nabi Musa as, kedudukan ibu sangat tinggi dan agung. Nabi Musa, ketika bermunajat kepada Tuhan, beliau memohon kepada-Nya, untuk mengenalkan orang-orang yang akan bersamanya di surga kelak. Tuhan berfirman, wahai Musa, pergilah ke tempat dan toko itu, orang yang bekerja di sana, ialah yang akan bersamamu di surga kelak.
Setelah mencari tahu tentang anak muda yang bekerja di toko itu, Nabi Musa, memahami bahwa pemuda itu melakukan semua pekerjaan ibunya yang lumpuh, dan ibunya selalu berdoa kepada Tuhan, agar anaknya menjadi orang yang bersama Nabi Musa, di surga.
Pandangan Nabi Isa terhadap Ibu
Kedudukan ibu dalam pandangan Nabi Isa as, begitu tingginya sehingga di awal kehidupannya ia bersyukur kepada Tuhan, mengingatkan masalah ini, dan bersyukur kepada Tuhan, karena telah diberikan kesempatan berbuat baik kepada ibunya. Pasalnya beliau mengetahui perbuatan baik kepada ibu adalah sesuatu yang paling berharga. «و برّا بوالدتی و لم یجعَلنی جبّارا شقِیّا» "dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka."
Surga Berada di Bawah Telapak Kaki Ibu
Meskipun seluruh agama Ilahi, menghormati kedudukan tinggi ibu, tapi Islam, dibandingkan ajaran lain lebih memperhatikan masalah ini, dan sangat menghargai nili luhur seorang ibu.
Allah SWT di dalam Al Quran, mengingatkan keagungan dan keluhuruan ibu, dan dalam bentuk tertentu memujinya. Allah SWT, dalam Surah Luqman, dan Al Ahqaf, setelah menasihati untuk berbuat baik kepada kedua orangtua, menjelaskan penderitaan dan susah payah ibu.
Di banyak hadis dan ajaran Nabi Muhammad SAW, juga dijelaskan dengan baik pemenuhan hak-hak ibu, kepribadian, dan kedudukannya. Nabi Muhammad SAW, saat menjelaskan kedudukan ibu, bersabda, الجنّةُ تحتَ اقدامِ الامّهات "surga berada di bawah telapak kaki ibu."
Hadis Nabi Muhammad SAW ini menunjukkan bahwa tanpa keridhaan ibu, seseorang tidak akan mungkin bisa mendapatkan surga beserta kenikmatan-kenikmatannya.
Seperti Ini Imam Sajjad Menggambarkan Ibu
Imam Ali Zainal Abidin, atau Imam Sajjad, Imam Keempat Syiah, salah satu cucu Nabi Muhammad SAW, terkait hak seorang ibu, dan keagungan serta kedudukannya berkata, "Hak ibu dari Anda, ketahuilah bahwa ia yang mengandungmu, karena tidak ada seorang pun yang mengandung orang lain. Ia memberikan buah hatinya kepadamu karena tidak ada seorang pun yang memberikan itu. Ia memelukmu dengan segenap anggota badan dan jiwanya, ia tidak takut lapar saat melindungimu, tidak peduli ia berada di bawah sengatan sinar matahari supaya engkau terhindar dari panas. Ia meninggalkan kenikmatan tidur demi dirimu, dan melindungimu dari dingin dan panas. Di hadapan semua pelayanan ibu ini di mana engkau bisa membalasnya, selain dengan bantuan, dan pertolongan Tuhan."
Perkataan Imam Ali Zainal Abidin yang menjelaskan hak-hak ibu ini menunjukkan keagungan, dan keluhuran kedudukan seorang ibu.
Jelas semua cinta dan kasih sayang kepada anak, serta menanggung seluruh kesulitan besar dalam mendidik anak, menyimpan tanggung jawab besar bagi sang anak yang harus berusaha menunaikannya. Oleh karena itu Allah SWT di dalam Al Quran berfirman, فلا تقُل لهما اُفَّ maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah".
Jangan sampai engkau melukai hati ibu, dan membuat hatinya tersiksa, karena engkau akan dimurkai Tuhan, murka ibu adalah murka Tuhan.
Ajaran Nabi Muhammad SAW dan Ahlul Bait, perilaku mereka terhadap ibu, dan menghormati ibu, menjelaskan keluhuran kedudukan ibu. Kedudukan ibu dalam pandangan agama adalah kedudukan yang tinggi yang disebut Al Quran, setara dengan ketaatan dan ibadah kepada Tuhan. (HS)
Tags