Keadilan: Piagam Kehidupan Orang Beriman
https://parstoday.ir/id/news/religion-i174788
Pars Today - Keadilan, dalam pandangan Al-Qur'an, bukan sekadar perintah moral, tetapi merupakan tugas ilahi dan mendasar untuk membangun masyarakat yang sehat dan ilahi.
(last modified 2025-07-23T04:49:56+00:00 )
Jul 23, 2025 11:47 Asia/Jakarta
  • Keadilan
    Keadilan

Pars Today - Keadilan, dalam pandangan Al-Qur'an, bukan sekadar perintah moral, tetapi merupakan tugas ilahi dan mendasar untuk membangun masyarakat yang sehat dan ilahi.

Al-Qur'an memberikan standar keadilan yang tepat dan komprehensif yang dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan individu dan sosial kita. Keadilan bukan sekadar konsep abstrak, melainkan kewajiban praktis yang harus diupayakan oleh setiap Muslim.

Al-Qur'an menyatakan dalam Surah An-Nisa ayat 135:

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan."

Ayat mulia ini merupakan piagam keadilan dalam Islam. Dalam ayat ini, Allah SWT menyerukan umat beriman untuk menegakkan keadilan. "Orang-orang yang adil" berarti mereka yang tidak hanya adil terhadap diri mereka sendiri, tetapi juga berjuang untuk menegakkan keadilan dalam masyarakat dan teguh serta tegar di jalan ini.

Poin pentingnya adalah bahwa keadilan ini harus menjadi kesaksian bagi Allah. Artinya, tujuan penerapan keadilan adalah keridhaan Allah, bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Keadilan ini harus dilaksanakan tanpa diskriminasi. Tidak peduli apakah pemilik yang sah itu kaya atau miskin, kawan atau lawan, saudara atau orang asing. Keadilan harus sama bagi semua orang.

Ayat ini bahkan lebih jauh menyatakan bahwa keadilan harus dilaksanakan bahkan dengan mengorbankan diri sendiri, orang tua, atau kerabat. Hal ini menunjukkan betapa Islam menekankan pentingnya keadilan.

Salah satu hambatan utama dalam penerapan keadilan adalah keegoisan. Keinginan pribadi, prasangka, dan kepentingan sesaat dapat menyebabkan kita menyimpang dari jalan keadilan. Karena alasan ini, Allah SWT memperingatkan kita untuk tidak mengikuti keinginan kita sendiri agar kita tidak menyimpang dari keadilan.

Akhirnya, ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah Maha Mengetahui segala perbuatan kita. Jika kita gagal berlaku adil atau mengabaikannya, kita akan dimintai pertanggungjawaban kepada Allah.(sl)