Salah satu Marja Taklid Muslim Syiah Irak mengecam serangan terbaru Amerika Serikat ke markas Hashd Al Shaabi, dan menyebutnya sebagai pelanggaran atas kedaulatan Irak.
Sebuah sumber yang dekat dengan Marja Taklid Muslim Syiah Irak, Ayatullah Ali Sistani mengabarkan sikap beliau untuk tetap netral dalam menyikapi pemilihan perdana menteri baru negara itu.
Sejumlah tentara Irak, Senin (16/12/2019) menemui Marji Taklid Muslim Syiah Irak, Ayatullah Ali Sistani.
Wakil Marja Taklid Muslim Syiah Irak, Ayatullah Ali Sistani dalam khutbah Jumatnya di kota suci Karbala menganggap upaya memajukan proses reformasi lebih sulit ketimbang perang melawan Daesh.
Salah satu media Amerika Serikat menyerang Marja Taklid Muslim Syiah Irak dan mendesaknya untuk mengeluarkan fatwa pembubaran pasukan relawan rakyat Hashd Al Shaabi demi menebus kesalahannya.
Pasukan sukarelawan rakyat Irak mengerahkan peralatan militer ke kota Najaf untuk melindungi tempat ziarah dan kantor-kantor Marja Muslim Syiah negara itu, menyusul kerusuhan yang dipicu sekelompok orang tak dikenal.
Mereaksi ancaman beberapa anasir teroris bersenjata terhadap Marja Fikih Muslim Syiah Irak di kota Najaf, sejumlah organisasi kemasyarakatan negara itu mengumumkan kesiapan untuk melindungi para ulama.
Ulama terkemuka Irak, Ayatullah Sistani menolak tegas intervensi asing dalam urusan Irak, dan menyatakan bahwa Irak tidak boleh menjadi arena pertarungan kekuatan asing di tingkat regional maupun internasional.
Utusan PBB di Irak, setelah bertemu Marji Muslim Syiah Irak, Ayatullah Ali Sistani mengatakan, Ayatullah Sistani menekankan urgensi reformasi serius dalam batas waktu tertentu.
Wakil Marji Muslim Syiah Irak, Ayatullah Sayid Ali Sistani mengumumkan dukungan atas demonstrasi damai dan menegaskan menolak kekacauan di negara ini.