Peringatan tiap tahun kemenangan Revolusi Islam hingga kini terus menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk para akademisi di Indonesia.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei bertemu duta-duta besar dari negara-negara Islam dan Muslim dalam kerangka peringatan Mab'ats Nabi Agung Muhammad Saw.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, menyebut Revolusi Islam Iran, adalah buah dari sambutan dan penerimaan atas seruan Bi'tsah (pengangkatan Nabi Muhammad Saw).
Duta Besar Arab Saudi, untuk Iran, menyampaikan pesan ucapan selamat Raja dan Putra Mahkota Saudi, atas hari ulang tahun kemenangan Revolusi Islam Iran, kepada Kementerian Luar Negeri Iran.
Rumah Imam Khomeini ra dianggap sebagai salah satu tempat terkenal di kota Khomeyn, yang tidak hanya memiliki daya tarik sejarah dan politik, tetapi juga penting dari sudut pandang arsitektur.
Bertepatan dengan peringatan janji setia bersejarah para komandan angkatan udara Iran kepada Imam Khomeini pada tanggal 19 Bahman 1357, para komandan dan pegawai Angkatan Udara Iran bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam pada Senin pagi
Dinamika politik dan sosial di berbagai negara di dunia menunjukkan bahwa tanpa berlebihan atau keraguan dapat dikatakan bahwa Revolusi Islam Iran adalah revolusi di mana rakyat memainkan peran yang paling penting di dalamnya.
Ratusan pelajar, pejabat dan masyarakat dari berbagai kalangan menghadiri acara dan upacara peringatan kembalinya Pencetus Revolusi Islam Imam Khomeini ra ke Iran.
Revolusi Islam, kebebasan dan partisipasi dalam menentukan nasib negara serta peran perempuan yang berani, aktif dan berani dalam demonstrasi dan protes terhadap rezim Shah.
Menteri luar negeri Iran mengatakan, "Rakyat Palestina seharusnya mempunyai hak untuk memilih dengan bantuan PBB, yang dapat dilakukan dengan melakukan referendum dengan kehadiran seluruh warga Palestina."