Perlawanan Islam Irak mengeluarkan pernyataan pada Sabtu (27/4) pagi, "Sebuah target penting di pelabuhan Haifa di Palestina Pendudukan telah menjadi sasaran sebuah pesawat tak berawak."
Dengan pelanggaran gencatan senjata tidak tertulis antara Amerika Serikat dan kelompok-kelompok perlawanan oleh Washington, serangan baru terhadap pangkalan negara itu di Suriah dan Irak pun dimulai.
Komando Pusat Militer Amerika Serikat di Timur Tengah, CENTCOM, membenarkan pernyataan Angkatan Bersenjata Yaman, soal operasi rudal dan drone terhadap kapal AS.
Salah satu pejabat tinggi Hamas, mengatakan serangan balasan Iran, ke Israel, menyempurnakan operasi Badai Al Aqsa. Menurutnya, pasukan Brigade Rafah, yang terlatih melawan pasukan Israel, belum terjun ke medan tempur.
Menanggapi agresi rezim Zionis, Hizbullah Lebanon menargetkan berbagai pangkalan militer rezim Israel yang melakukan genosida dengan serangan roket dan rudal.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan dampak perang terhadap kesehatan mental masyarakat Jalur Gaza.
Media Lebanon, mengabarkan, Perdana Menteri Israel, meminta Presiden Prancis, untuk menerapkan kembali programnya guna menenangkan perbatasan selatan Lebanon, dan menjauhkan pasukan Hizbullah.
Kelompok perlawanan Irak, mengabarkan telah melancarkan operasi serangan terhadap sebuah target sensitif di Eilat, Wilayah pendudukan.
Salah seorang pejabat Rezim Zionis, mengklaim bahwa Israel, tidak ada kaitan apa pun dengan serangan ke markas Hashd Al Shaabi, Irak, Sabtu dinihari.
Stasiun televisi Amerika Serikat, mengabarkan tidak ada bukti kerusakan parah di pangkalan udara Iran, di kota Isfahan, yang diklaim diserang Israel.