Pars Today
Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan, uang yang dibebaskan sudah bisa diakses oleh Bank Sentral Iran, dan akan digunakan sesuai pertimbangan instansi-instansi terkait, untuk keperluan dan prioritas negara.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Washington tidak mempercayai Iran, dan mengklaim jika Iran, ingin menggunakan uangnya untuk keperluan di luar kemanusiaan, maka AS akan mencegahnya.
Presiden Iran dalam wawancara dengan stasiun televisi Amerika Serikat mengatakan, uang yang dibebaskan adalah milik rakyat Iran, dan akan digunakan untuk keperluan rakyat.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengirim pemberitahuan resmi ke Kongres tentang dikeluarkannya izin transfer uang Iran yang dibekukan, dari Korea Selatan ke Qatar.
Setelah VTB Bank, sekarang bank terbesar Rusia, Sberbank, memberikan pelayanan baru bagi nasabahnya yang ingin mentransfer uang ke Iran.
Dengan ditandatanganinya perjanjian antara Indonesia, Malaysia dan Thailand, mata uang lokal negara-negara tersebut juga telah memasuki pasar perdagangan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Wakil Ketua Komisi Keamanan Nasional, Majelis Syura Islam Iran (parlemen) mengabarkan dimulainya proses pembebasan aset Iran, yang dibekukan di Irak.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, seorang mantan presiden kini punya Mugshot. Donald Trump telah ditangkap di Georgia dan diadili atas tuduhan pemerasan karena diduga mencoba menumbangkan suara pemilu presiden negara bagian itu pada tahun 2020.
Media Korea Selatan mengabakarn, aset Iran yang dibekukan sudah ditransfer ke Bank Nasional Swiss untuk selanjutnya dikirim ke Iran.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengaku tidak bisa mengungkapkan detail kesepakatan pertukaran tahanan negara itu dengan Iran.