Nasrullah: Kami Bangga Hizbullah Lawan AS dan Rezim Zionis !

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah menekankan berlanjutnya perlawanan terhadap hegemoni Amerika serta rezim Zionis, dan Hizbullah bangga menjadi musuh mereka.

Sayid Hassan Nasrullah dalam acara peringatan kesyahidan Abbas Al-Yatami atau Abu Maytham, salah satu komandan Hizbullah Minggu (22/8/2021) malam mengatakan,"Semua tindakan Kedutaan Besar AS [untuk menghancurkan perlawanan] telah gagal, dan Kedutaan Besar AS di Lebanon adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas berbagai masalah yang menimpa masyarakat Lebanon Sebab, Kedutaan AS dan Saudi telah bekerja untuk menciptakan perang saudara di Lebanon dalam beberapa tahun terakhir,".

"Amerika Serikat dan Barat telah menghabiskan puluhan miliar dolar untuk menghancurkan kubu perlawanan, tetapi gagal. Perang dunia melawan Suriah dimulai dan para teroris dikirim ke Lebanon, tetapi mereka masih gagal," ujar Sekjen Hizbullah.

"Kapal kedua yang membawa bahan bakar minyak dari Iran akan berangkat ke Lebanon dalam beberapa hari ke depan dan kapal-kapal berikutnya akan bergabung. Ini bukan masalah satu atau dua kapal, tapi sebuah proses, dan kami akan melanjutkan proses ini selama masih ada kebutuhan bahan bakar minyak di Lebanon. Tujuan kami untuk membantu rakyat Lebanon mengurangi beratnya masalah yang menimpa mereka saat ini," papar Nasrullah.

"Kami tidak menggantikan pemerintah Lebanon atau perusahaan yang mengimpor produk olahan minyak atau pusat distribusi bahan bakar minyak. Kami mengimpor bahan bakar minyak dalam jumlah yang dapat diterima untuk mengurangi tekanan terhadap perusahaan, dan pompa bensin. Kami ingin mematahkan harga yang mencerminkan keserakahan para penjualnya. Sekali lagi tujuan kami demi meringankan masalah rakyat Lebanon," tegasnya.

Sekjen Hizbullah menekankan bahwa ada banyak negara yang dapat membantu kami, tetapi Amerika Serikat memblokir mereka dan menggunakan hak vetonya. Jika pemerintah AS ingin membantu rakyat Lebanon, ia harus mencabut hak vetonya terhadap negara-negara yang mendukung Lebanon.(PH)