Sep 15, 2021 09:32 Asia/Jakarta

Uni Emirat Arab (UEA) menambahkan 38 individu dan 15 perusahaan ke dalam daftar sponsor terorisme, termasuk sejumlah warga Iran.

Tindakan UEA harus dilihat dari beberapa sudut.

Pertama, orang-orang yang dituduh mendukung terorisme adalah warga negara UEA, Lebanon, Irak, India, Yaman, Afghanistan, Suriah, Nigeria, dan Iran. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di UEA juga beroperasi di sektor perdagangan, pengiriman, dan penukaran uang.

Uni Emirat Arab

Oleh karena itu, individu dan perusahaan masuk dalam daftar teroris pemerintah UEA yang melakukan kegiatan ekonomi. UEA telah berulang kali memasukkan individu dan perusahaan, termasuk warga negara Iran, dalam daftar terorisnya.

Kedua, pemerintah UEA mengklaim telah mengambil tindakan terhadap individu dan perusahaan ini dalam upaya untuk menargetkan dan menutup jaringan yang terkait pemasok dana terorisme dan kegiatan terkait. Klaim ini dibuat oleh Abu Dhabi sementara pada dasarnya tidak ada dokumen yang diberikan dalam hal ini.

Tuduhan mendukung terorisme dalam berbagai bentuk, baik finansial maupun non-finansial, adalah tuduhan yang sering digunakan, tetapi tidak diberikan definisi yang tepat tentang terorisme maupun contohnya, juga tidak memperkenalkan saluran pendanaan terorisme.

Atas dasar variabel yang tidak jelas dan diarahkan inilah, UEA sebelumnya telah mengidentifikasi Ikhwanul Muslimin, yang memiliki pendukung terbesar di dunia Arab, sebagai organisasi teroris, dan menangkap sejumlah pemimpin dan anggotanya dengan tuduhan yang sama. Selain itu, UEA telah mendaftarkan sejumlah kelompok perlawanan di kawasan sebagai teroris atau sponsor terorisme.

Uni Emirat Arab (UEA) menambahkan 38 individu dan 15 perusahaan ke dalam daftar sponsor terorisme, termasuk sejumlah warga Iran.

Ketiga, UEA mengklaim memerangi terorisme dalam situasi di mana ia sendiri memiliki sejarah panjang berkolaborasi dengan kelompok teroris.

Joe Biden, Presiden AS saat ini dan Wakil Presiden Barack Obama saat itu menyebut Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sebagai sponsor terorisme di kawasan. Kedua negara ini telah membayar ratusan juta dolar kepada kelompok-kelompok seperti al-Qaeda, Jabhat al-Nusra dan kelompok-kelompok Takfiri untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al- Assad.

Sejatinya, UEA telah menjadi salah satu sponsor terpenting kelompok teroris Takfiri dalam dekade terakhir, terutama di Suriah, dan telah menghabiskan banyak uang untuk mendukung kelompok-kelompok ini. Sekarang UEA mengklaim memerangi terorisme dan memasukkan nama individu dan perusaahaan yang diklaim Abu Dhabi mensponsori terorisme.

Keempat, UEA mengklaim memerangi terorisme pada saat negara tersebut memiliki sejarah panjang pelanggaran hak asasi manusia. Banyak aktivis politik dan sipil telah ditahan dan disiksa oleh pemerintah UEA dengan berbagai tuduhan, termasuk mendukung terorisme.

Ahmed Mansoor, seorang insinyur listrik Emirat, telah dipenjara sejak 2017 atas tuduhan menghina penguasa UEA. Baru-baru ini ia mengirim berbagai tulisan tangannya ke luar dari penjara yang mengungkap rincian penyiksaan dan pelecehan fisik dan psikologisnya di penjara. Aktivis sipil UEA dipenjara hanya dikarenakan menyerukan reformasi politik di negara itu.

Kerja sana Uni Emirat Arab, Zionis Israel dan Arab Saudi 

Sebenarnya, sebuah negara yang mengklaim memerangi terorisme dan menempatkan individu dan perusahaan dalam daftar terduga sponsor terorisme, ternyata merupakan salah satu pelanggar hak asasi manusia terbesar di bidang hak asasi manusia. Selain itu, UEA bekerja erat di Yaman dengan kelompok teroris dan rezim yang menjadi contoh terorisme negara seperti Arab Saudi dan bahkan menormalisasi hubungan dengan rezim teror Zionis Israel.(SL)

Tags