Transformasi Asia Barat, 19 Februari 2022
Perkembangan di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti Dipermalukan Hizbullah, Ini yang Dilakukan Rezim Zionis.
Selain itu, masih ada isu lain seperti Keputusan Terbaru MBS Picu Indeks Bursa Efek Saudi Rontok, Media Bahrain: Tugas Perwira Israel, Melindungi Raja, Hizbullah Lebanon: Kami Punya Rudal Presisi dan Drone, Ini Syarat Ansarullah untuk Gencatan Senjata, Menlu Suriah: Pendukung Teroris Akan Menerima Konsekuensinya, Milisi Dukungan Saudi dan UEA Berperang di Selatan Yaman, Suriah dan Irak Tingkatkan Kerja Sama Bilateral. Israel Anggap Hizbullah Ancaman Kedua Setelah Iran.
Dipermalukan Hizbullah, Ini yang Dilakukan Rezim Zionis
Rezim Zionis menerbangkan jet-jet tempurnya di ketinggian rendah di atas ibu kota Lebanon, Beirut, sebagai reaksi atas keberhasilan Hizbullah Lebanon mengirim dronenya menyusup ke wilayah Palestina pendudukan.
Jet-jet tempur Israel memasuki wilayah udara Beirut untuk melindungi citranya yang tercoreng, sekaligus menebus kekalahannya setelah sebuah pesawat nirrawak Hizbullah Lebanon memasuki wilayah yang dikuasai rezim Zionis.
Jaringan Berita Al-Mayadeen Jumat malam melaporkan masuknya jet-jet tempur Israel ke Beirut yang memicu suara keras terdengar di ibu kota Lebanon.
Al-Jazeera mengutip sumber keamanan Lebanon mengabarkan dua jet tempur Israel memasuki Beirut melalui laut dan bermanuver di atas langit ibu kota Lebanon selama beberapa menit sebelum pergi meninggalkan negara Arab ini.
Jet tempur rezim Zionis terbang di udara Beirut setelah Hizbullah berhasil melancarkan operasi drone di kedalaman wilayah pendudukan.
Gerakan Hizbullah Lebanon menyatakan bahwa pihaknya telah menerbangkan drone bernama Hassan untuk misi pengintaian di wilayah Palestina yang diduduki oleh rezim Zionis Israel.
Rezim Zionis dalam penyataannya pada hari Jumat mengakui pihaknya tidak mampu mencegat pesawat tak berawak yang menyusup dari wilayah Lebanon ke wilayah pendudukan Palestina, meskipun memiliki semua fasilitas pencegatan seperti Iron Dome (kubah besi), pesawat tempur dan helikopter.
Penyusupan drone Hizbullah jauh ke dalam wilayah Palestina yang diduduki rezim Zionis sekali lagi membuktikan kelemahan sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome yang selama ini diandalkan.
Keputusan Terbaru MBS Picu Indeks Bursa Efek Saudi Rontok
Keputusan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman untuk mengalihkan empat persen saham Aramco ke dana investasi milik negara Saudi menyebabkan runtuhnya indeks saham Saudi.
Pemerintah Arab Saudi pada hari Minggu (3/2/2022) mengumumkan pengalihan empat persen saham di Aramco ke dana investasi milik negara.
Keputusan ini memicu reaksi negatif di pasar saham Arab Saudi yang mengalami penurunan terbesar dalam dua setengah bulan terakhir.
Situs Arabi 21 hari Senin melaporkan Indeks Bursa Efek Saudi mengakhiri sesi Minggu dengan penurunan 1,95 persen menjadi 1.229, sedangkan saham Aramco turun 0,67 persen menjadi 37,05 Rial, yang merupakan penurunan terbesar indeks sejak 28 November 2021.
Menurut laporan itu, jatuhnya indeks saham Saudi telah terjadi meskipun ada kenaikan harga minyak mentah di pasar dunia.
Desember lalu, pasar saham Saudi turun 1,2 persen menjadi 11.184, karena pemerintah Saudi memberlakukan kembali langkah-langkah lebih keras untuk mengendalikan wabah Corona terutama penyebaran varian baru Omicron.
Serangan pesawat nirawak Yaman ke fasilitas Saudi di Jeddah pada bulan November juga membuat indeks bursa saham Saudi jatuh.
Sebelumnya, Aramco seharusnya mengambil langkah pertama menuju privatisasi dengan menawarkan sahamnya ke publik di bursa.
Naiknya harga minyak di pasar dunia dan kemungkinan harga minyak mencapai $120 tampaknya telah menggoda Putra Mahkota Saudi untuk menahan diri dari menjual saham Aramco dan mengeruk pendapatan dari penjualan minyak negaranya.
Media Bahrain: Tugas Perwira Israel, Melindungi Raja
Media Bahrain mengabarkan, salah satu tugas perwira rezim Zionis Israel yang akan dikirim ke Bahrain, adalah menjaga sistem monarki Al Khalifa di negara ini.
Sebelumnya situs rezim Zionis, i24 mengabarkan rencana pengiriman seorang perwira Angkatan Laut rezim Zionis ke Bahrain dalam beberapa minggu ke depan.
Situs berita Bahraini Leaks, Sabtu (12/2/2022) mengutip sumber diplomatik negara itu melaporkan, salah satu tugas perwira senior Zionis ini adalah memperkuat Pasukan Pengawal Raja Bahrain, dan putra-putranya untuk melindungi mereka dari berbagai ancaman yang datang dari dalam dan luar negeri.
Menurut sumber tersebut, Raja Bahrain saat ini merasa semakin terancam karena menjalin hubungan dekat dengan rezim Zionis, dan takut menjadi sasaran serangan, sehingga meminta bantuan Tel Aviv untuk melindungi diri dan keluarganya.
Kantor berita resmi Bahrain mengutip Kementerian Luar Negeri negara ini, mengonfirmasi rencana pengiriman perwira tinggi rezim Zionis ke Bahrain.
Hizbullah Lebanon: Kami Punya Rudal Presisi dan Drone
Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrallah mengatakan poros perlawanan melindungi identitas Lebanon dengan darah, pengorbanan, dan jihad.
Nasrallah menyampaikan pidato pada Rabu (16/2/2022) sore untuk mengenang para komandan Hizbullah yang gugur syahid.
"Serangan Israel pada 1982 merupakan ancaman besar dan luar biasa bagi kawasan, Palestina, dan Suriah, tetapi itu menjadi ancaman terbesar bagi Lebanon, karena identitas negara terancam, dan kubu perlawanan dengan semua afiliasinya, termasuk Hizbullah, melindungi identitas Lebanon," kata Sekjen Hizbullah seperti dilaporkan laman Fars News.
Dia menuturkan bahwa melawan agenda rezim Zionis membutuhkan kekuatan tingkat tinggi, dan itulah sebabnya perlawanan Islam lahir di Lebanon.
"Para komandan yang gugur syahid, termasuk Ragheb Harb, Sayid Abbas Mousavi, dan Imad Mughniyeh, telah merintis perlawanan. Maktab Imad Mughniyeh dan maktab Qasem Soleimani telah mengubah ancaman menjadi peluang dalam perlawanan ini," jelasnya.
Nasrallah mengungkapkan bahwa Hizbullah punya kemampuan untuk mengubah ribuan rudal kami menjadi rudal-rudal presisi, dan kami sudah lama memulai pembangunan drone.
Dia menandaskan Israel, yang sedang mencari lokasi rudal, harus tahu bahwa kami tidak akan menyimpan rudal kami di satu tempat dan kami menunggu kalian dengan tidak sabar.
Sekjen Hizbullah mengatakan kita sekarang menghadapi rezim dan tentara Israel yang didera krisis. Dalam situasi ini, beberapa negara menormalkan hubungan mereka dengan rezim penjajah dan mempertahankan kelangsungan hidup musuh dengan mengirimkan uang.
Di akhir pidatonya, ia menekankan kembali dukungan Hizbullah untuk pemilihan umum, militer, dan rakyat Lebanon.
Ini Syarat Ansarullah untuk Gencatan Senjata
Anggota Biro Politik Ansarullah Yaman mengatakan bahwa opsi Ansarullah bukanlah solusi militer, pada saat yang sama ia menyebutkan syarat bagi Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman untuk masuk proses politik dan perundingan gencatan senjata.
Situs Al Araby Al Jadeed, Selasa (15/2/2022) melaporkan, Muin Shreim, Deputi Utusan PBB untuk Yaman mengumumkan, pertemuan berbagai pihak Yaman dalam upaya menyamakan persepsi untuk memulai perundingan guna menghentikan perang, akan dimulai minggu depan.
Muin Shreim menuturkan, "Kami bekerja pada dua garis paralel, upaya untuk mewujudkan gencatan senjata di Yaman, bersamaan dengan kontak-kontak untuk menemukan solusi komprehensif."
Di sisi lain, Abdul Malik Al Ajri, anggota Biro Politik Ansarullah mengatakan, "Menciptakan gencatan senjata bukan sebuah taktik atau momen sementara bagi mereka, tapi sikap asasi sejak awal krisis. Solusi militer bukan opsi Ansarullah, opsi kelompok ini adalah perdamaian."
Ia menambahkan, "Perdamaian yang kami kejar adalah dihentikannya seluruh bentuk perang fisik dan non-fisik terhadap Yaman."
"Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman akan masuk proses politik dan perundingan gencatan senjata jika syarat-syarat ini dipatuhi yaitu pencabutan blokade ekonomi atas Yaman, pembukaan kembali bandara Sanaa dan pelabuhan Al Hudaydah, serta pencabutan sanksi atas rakyat Yaman," pungkasnya.
Menlu Suriah: Pendukung Teroris Akan Menerima Konsekuensinya
Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal al-Mekdad mengecam serangan bom oleh teroris di Damaskus dan mengatakan bahwa mereka yang mendukung teroris akan menerima konsekuensinya.
Seorang tentara Suriah tewas dan 11 lainnya terluka ketika sebuah minibus yang dipasangi bom meledak di kota Damaskus pada Selasa (15/2/2022).
"Tindakan teroris yang terkutuk ini adalah indikasi dari berlanjutnya serangan Barat-Amerika dan dukungan mereka kepada kelompok-kelompok teroris bersenjata," kata al-Mekdad seperti dilaporkan televisi RT Arabic.
Dia menegaskan Amerika dan Barat harus berhenti mendukung teroris sebelum terorisme mencapai negara mereka.
"Serangan teroris tidak akan mengganggu tentara Suriah dalam perang melawan terorisme," tandasnya.
Al-Mekdad menjelaskan bahwa beberapa negara asing, yang menyediakan dukungan dana dan militer untuk teroris Takfiri di Suriah, telah merasakan konsekuensinya, dan sekarang beberapa negara menghadapi krisis ekonomi.
Para teroris, yang didukung oleh Arab Saudi, Amerika, dan sekutunya, melancarkan serangan besar-besaran ke Suriah pada tahun 2011.
Pemerintah Suriah berhasil mengalahkan kelompok teroris Daesh berkat dukungan militer dari Rusia dan bantuan konsultasi dari Republik Islam Iran.
Milisi Dukungan Saudi dan UEA Berperang di Selatan Yaman
Media Yaman mengabarkan pertempuran yang terjadi antara milisi bersenjata dukungan Arab Saudi, dan pasukan pro-Uni Emirat Arab di wilayah selatan Yaman.
Pertempuran antara pasukan afiliasi Saudi dan UEA di Aden, selatan Yaman, mengalami peningkatan setelah insiden penculikan Kepala Komando Al Liwa Al Thani Amaliqah, dukungan Saudi.
Situs berita Al Bawaba, Rabu (16/2/2022) melaporkan, pertempuran antara pasukan Dewan Transisi Selatan Yaman afiliasi UEA, dan pasukan Al Liwa Al Thani Amaliqah, pecah, dan kapan pun bisa meluas.
Menurut sumber lokal Yaman, pasukan Al Liwa Al Thani Amaliqah di bawah pimpinan Hamdi Shoukri Al Subaihi yang merupakan dukungan Saudi, mengirim amunisi dan tentara ke area perusahaan logam di dekat pintu masuk selatan kota Aden.
Di sisi lain pasukan dukungan UEA yaitu Dewan Transisi Selatan berusaha merebut sebuah pos militer di dekat area perusahaan logam yang dikuasai pasukan afiliasi Al Subaihi tertsebut, tapi dihadang oleh pasukan bayaran Saudi.
Suriah dan Irak Tingkatkan Kerja Sama Bilateral
Suriah dan Irak bertekad untuk meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
Kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan, Wakil ketua Parlemen Suriah, Mohammad Akram al-Ajlani, dan Ketua Parlemen Irak, Mohammed al-Halbousi bertemu hari Jumat (18/2/2022) untuk membahas sejumlah masalah penting, terutama cara-cara meningkatkan kerja sama kedua negara.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela konferensi ke-32 Persatuan Antar-Parlemen Arab di Kairo.
Kedua belah pihak menekankan pentingnya meningkatkan hubungan parlemen dan ekonomi, serta upaya untuk mengatasi semua rintangan yang menghadang peningkatan kerja sama kedua negara.
Al-Ajlani menggambarkan pertemuan itu sebagai hal yang positif dan menekankan kesiapan Suriah untuk menghilangkan semua hambatan yang menghadang.
Al-Halbousi menekankan urgensi membuka penyeberangan perbatasan antara kedua negara, dan memfasilitasi perjalanan darat dan lalu lintas barang.
Israel Anggap Hizbullah Ancaman Kedua Setelah Iran
Para pejabat dan pakar militer rezim Zionis mengakui bahwa jika perang pecah di masa depan, maka tidak ada tempat yang aman di tanah pendudukan dari jangkauan rudal Hizbullah Lebanon.
Rudal presisi Hizbullah, yang telah merampas rasa kantuk dari Israel sejak dua dekade lalu, selalu menjadi titik fokus utama Tel Aviv dalam setiap konfrontasi di masa depan. Belakangan ini, drone dan sistem pertahanan udara Hizbullah telah menambah kekhawatiran rezim penjajah.
Surat kabar Rai al-Youm menulis dalam sebuah laporan pada Rabu (16/2/2022) bahwa Israel mencoba menemukan titik kekuatannya dalam perang psikologis melawan Hizbullah, karena Zionis melihat Hizbullah sebagai ancaman strategis kedua setelah Iran, dan faksi-faksi Palestina di Gaza sebagai ancaman strategis ketiga bagi mereka.
Sumber-sumber keamanan di Tel Aviv mengungkapkan bahwa hampir 230 ribu rudal dengan berbagai jangkauan dan jenis telah diarahkan ke Israel. Rezim Zionis akan diserang oleh pasukan khusus Hizbullah di dekat perbatasan dalam perang mendatang.
Hizbullah Lebanon juga memiliki ratusan drone, yang sebagian besar merupakan drone serbu.
Para komandan militer Israel mengatakan sistem pertahanan udara sedang dipersiapkan untuk menghadapi rudal yang menargetkan posisi dan pangkalan penting militer, sebab perang melawan Hizbullah di bagian utara akan sangat sulit.