Kejahatan Zionis Meningkat, Iran Tegaskan Dukungan kepada Palestina
(last modified Thu, 21 Apr 2022 14:34:57 GMT )
Apr 21, 2022 21:34 Asia/Jakarta
  • Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei (kanan) dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.
    Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei (kanan) dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, penciptaan perdamaian abadi di kawasan dimungkinkan dengan penghapusan total pendudukan Palestina dan kembalinya semua pengungsi ke tanah air mereka, serta masa depan Palestina berdasarkan referendum dan pembentukan negara merdeka.

Amir Abdullahian juga mengecam keras tindakan terbaru rezim Zionis dan menyebutnya sebagai salah satu bukti nyata kesinambungan politik jahat Zionis yang terus-menerus beusaha suntuk mengubah identitas al-Quds.

"Republik Islam Iran, yang diilhami oleh ajaran murni Islam dan ajaran-ajaran agama ilahi lainnya serta sesuai hukum internasional, menempatkan dukungan berkelanjutan dari perjuangan untuk kemerdekaan dan perlawanan rakyat Palestina untuk mewujudkan penuh hak-hak kemanusiaan mereka, dalam salah satu prinsip dasar kebijakan luar negerinya," kata Amir Abdollahian pada Rabu (20/4/2022).

Penekanan Amir Abdollahian untuk membangun perdamaian permanen di kawasan Asia Barat dengan penghapusan penuh pendudukan Zionis terhadap Palestina mencerminkan posisi prinsip Republik Islam Iran pada masalah Palestina. Kawasan Asia Barat telah menyaksikan 75 tahun beragam konflik dan perang disebabkan kebijakan agresif rezim Zionis sejak rezim ilegal ini dibentuk pada Mei 1948.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir-Abdollahian

Selama beberapa dekade, rezim Zionis telah mengejar kebijakan untuk menindas rakyat Palestina dan mengusir mereka dari tanah leluhurnya. Dari waktu ke waktu, rezim penjajah al-Quds itu juga mengambil langkah-langkah baru.

Pendekatan konsisten rezim Zionis dalam hal ini adalah dengan mengintensifkan tekanan terhadap rakyat Palestina, menyita rumah dan lahan pertanian mereka, dan mengusir secara paksa warga Palestina dari wilayah tempat tinggal mereka, seperti upaya mengusir mereka dari lingkungan Sheikh Jarrah di al-Quds Timur.

Tel Aviv juga telah menjadikan blokade terhadap Jalur Gaza dan pengulangan serangan ke wilayah ini serta perang berdarah terhadap rakyat Gaza sebagai agendanya. Selain itu, pemberlakukan kebijakan apartheid di Palestina pendudukan dengan membangun tembok penghalang di Tepi Barat untuk memisahkan pemukiman Zionis dari wilayah Palestina juga telah menjadi agenda lama Israel.

Agenda rezim Zionis tersebut dilakukan dengan dukungan langsung dari Barat kepada Tel Aviv, terutama Amerika Serikat. Washington tidak hanya menjadi pendukung utama militer dan ekonomi untuk Israel, tetapi juga di Dewan Keamanan PBB, dengan memveto resolusi anti-rezim Zionis. Veto itu mencegah langkah internasional yang efektif untuk menindak Israel.

Karena situasi ini, rakyat Palestina telah berulang kali melakukan intifada dan perlawanan terhadap tindakan represif rezim Zionis, dan pada saat yang sama, dengan pembentukan gerakan-gerakan jihad seperti Hamas dan Jihad Islam, perlawanan rakyat Palestina semakin terorganisir dan bersenjata, bahkan kini perlawanan itu semakin kuat dan lebih efektif.

Republik Islam Iran berulang kali menekankan solusi prinsip untuk masalah Palestina, yaitu kembalinya semua pengungsi Palestina ke tanah air mereka, dan penentuan sistem pemerintahan Palestina di masa depan didasarkan pada referendum dan pembentukan negara merdeka.

Selain menegaskan hal itu, Republik Islam Iran menjadikan dukungan kepada cita-cita dan perlawanan bangsa Palestina dalam agenda kebijakan luar negeri negara itu. Masalah ini juga telah berulang kali ditegaskan, diakui dan diapresiasi oleh para pejabat Palestina.

Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam untuk Urusan Internasional Ali Akbar Velayati dalam pembicaraan telepon dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, mengatakan, kemenangan akhir pasti akan diraih oleh rakyat Palestina.

Haniyeh mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi posisi Iran dalam membela aspirasi rakyat Palestina yang tertindas.

"Ajaran Islam selalu membuka jalan bagi kita. Kami mengapresiasi Republik Islam Iran, yang memiliki kebijakan konsisten dalam membela Palestina dan cita-cita rakyat tertindas. Kami bangga bahwa Republik Islam Iran adalah pendukung kuat untuk Palestina," pungkasnua. (RA)

Tags