Uskup Agung Quds: Rezim Zionis Tidak akan Bisa Ubah Identitas Palestina
Uskup Agung Kristen Ortodoks di Al Quds, Atallah Hanna mengatakan bahwa apa pun yang dilakukan rezim Zionis di al Quds tidak akan bisa mengubahnya dari identitas kota Arab dan Palestina.
Ribuan pemukim Zionis dengan dukungan tentara Israel berbaris ke lingkungan Bab al-Amoud di bagian lama al Quds Minggu malam dengan memegang bendera Zionis dan menggelar pawai bendera.
Tentara rezim Zionis juga mengubah Al Quds yang diduduki menjadi barak militer dan bentrok dengan warga Palestina di Jalan Salah al-Din dan lingkungan Bab al-Amoud, menyebabkan sedikitnya 24 orang Palestina terluka.
Uskup Agung Kristen Ortodoks di Al Quds, Atallah Hanna hari Minggu (29/5/2022) mengatakan, "Apa yang terjadi di Al Quds adalah kejahatan keji terhadap orang-orang Palestina dan kota ini. Para penjajah mencoba untuk mengklaim melalui pawai bahwa Quds adalah sebuah kota Yahudi,".
Hana menunjukkan bahwa Quds telah menjadi pusat penjajah hari ini untuk melindungi para pemukim Zionis.
"Tidak peduli seberapa keras rezim pendudukan dan pemukim [Zionis] mencoba melakukannya, tapi Al-Quds akan tetap menjadi kota Arab dan Palestina," tegas uskup agung Hanna
Tokoh Kristen ortodoks Palestina itu menegaskan bahwa tanggung jawab membela Quds bukan semata-mata tanggung jawab rakyat Al Quds dan warga Palestina lainnya, tapi tanggung jawab seluruh bangsa Arab.
“Kami akan tinggal di Quds dan mereka tidak akan dapat merusak identitas kami dan keaslian akar Muslim dan Kristen kami, meskipun peluru dan gas air mata ditembakkan," paparnya.
Kelompok perlawanan Palestina telah berulang kali memperingatkan rezim Zionis tentang konsekuensi dari pawai bendera di Quds yang diduduki.(PH)