UNICEF: 1,1 Juta Anak Afghanistan Bisa Menghadapi Kekurangan Gizi Parah
(last modified Wed, 01 Jun 2022 07:46:26 GMT )
Jun 01, 2022 14:46 Asia/Jakarta

Badan-badan PBB memperingatkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan gizi di Afghanistan meningkat setiap bulan.

Jutaan orang berjuang melawan kemiskinan dan kelaparan dan ribuan lainnya menganggur. Kenaikan harga menambah kesulitan keluarga untuk menyediakan makanan.

Semua 200 orang ini menganggur termasuk saya. Kami harus membayar sewa rumah, pengobatan dan medis, menyediakan makanan untuk keluarga kami. Saya memiliki keluarga 10 orang, kami tidak mampu membeli tepung atau beras karena harga yang melonjak. Sebagian besar dari kita bahkan tidak bisa makan satu kali sehari, kita harus memiliki pekerjaan atau menerima dana bantuan.

Dengan situasi yang ada, UNICEF memperingatkan bahwa 1,1 juta anak Afghanistan diperkirakan akan menderita kekurangan gizi akut yang parah tahun ini.

Para pejabat di Rumah Sakit Anak Indira Gandhi mengatakan bahwa jumlah anak-anak kurang gizi di Afghanistan meningkat pesat, dan tindakan mendesak diperlukan untuk mencegah bencana itu.

Meningkatnya jumlah anak berisiko gizi buruk yang dipublikasikan lebih dari 1 juta apa yang harus kita lakukan? Saya mendesak badan-badan internasional untuk membantu mencegah bencana ini, saya berharap mereka menganggap kami sebagai anggota komunitas internasional dan memberi kami hak-hak kami, khususnya kami membutuhkan mereka untuk membebaskan dana beku kami dan memisahkannya dari politik.

Karena kemiskinan, sebagian besar ibu Afghanistan tidak memiliki nutrisi yang tepat selama kehamilan, juga tidak mampu cukup setelah melahirkan.

Saya biasa memberi anak saya roti dan teh. Saya tidak bisa menyusuinya karena kami tidak mampu membeli makanan untuk diri kami sendiri, kami berasal dari keluarga miskin, ayahnya menganggur di rumah. Anak saya terus-menerus kehilangan berat badan dan banyak menangis, saya tahu itu semua karena kelaparan jadi saya membawanya ke sini.

Setelah Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021, AS dan sekutunya membekukan sekitar $9 miliar aset Afghanistan dan memotong pendanaan internasional. Langkah ini telah melumpuhkan sebagian sistem yang sudah bergantung pada bantuan.

Malnutrisi merupakan ancaman bagi anak-anak di seluruh Afghanistan. Ini, karena negara ini menderita kekurangan obat-obatan, dengan rumah sakit kewalahan oleh bayi dan ibu yang kelaparan.