Transformasi Asia Barat, 11 Juni 2022
(last modified Sat, 11 Jun 2022 12:07:50 GMT )
Jun 11, 2022 19:07 Asia/Jakarta
  • Presiden Suriah Bashar al-Assad
    Presiden Suriah Bashar al-Assad

Perkembangan di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti Bashar Assad: NATO bukan Satu-satunya Alasan Rusia Terlilit Perang.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti Kuwait Dukung Penyelesaian Krisis Yaman, Menlu Lebanon: Bekaa dan Suriah Lahan Subur untuk Gandum, Parlemen Irak Kecam Penghinaan Nabi Muhammad Saw di India, Sheikh Dammoush: Semua Plot Lemahkan Hizbullah Gagal !, Jihad Islam Palestina: Teror Tidak akan Bisa Hentikan Perlawanan ! Mantan Direktur Mossad: Rezim Zionis akan Hancurkan Diri Sendiri. Bennett di Abu Dhabi Bertemu dengan Presiden baru Uni Emirat Arab.

Bashar Assad: NATO bukan Satu-satunya Alasan Rusia Terlilit Perang

Presiden Suriah, Bashar al-Assad seraya menekankan bahwa Moskow sekutu Damaskus mengungkapkan bahwa perang di Rusia bukan hanya karena ekspansi NATO.

Bashar al-Assad

Menyusul permintaan pejabat wilayan Donbass kepada Rusia untuk mengirim bantuan militer berdasarkan kesepakatan kerja sama, Presiden Rusia Vladimir Putin Kamis (24/2/2022) dini hari di sebuah pidato televisi nasional negara ini mengumumkan dimulainya operasi militer khusus di Donbass.

Selama hari-hari ini Rusia menjadi target serangan sanksi kers Amerika Serikat dan sekutunya karena dukungannya terhadap etnis Rusia di timur Ukraina dan juga karena mengakui secara resmi kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhansk. Rusia berulang kali menyatakan tidak akan mengijinkan negaranya diancam dari wilayah Ukraina.

Bashar al-Assad Kamis (9/6/2022) saat diwawancarai Televisi Rusia al-Youm mengatakan, Rusia menghadapi perang yang bukan sekedar disebabkan ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Perang ini belum pernah berhenti bahkan sebelum Komunis dan sebelum Perang Dunia Pertama, dan terus berlanjut. Dan di sini, Rusia memainkan bagian peran penyeimbang internasional.

Lebih lanjut presiden Suriah menambahkan, "Kami memandang Rusia dari sisi sebagai sekutu, di mana jika menang di perang ini dan posisi politiknya di tingkat global semakin kuat, ini juga termasuk kemenangan bagi kami. Di sisi lain, kekuatan Rusia hari ini adalah pemulihan keseimbangan internasional yang telah hilang, bahkan jika ini sekedar pemulihan parsial."

"Jika ada serangan maka perlawanan rakyat akan muncul, tentunya di wilayah yang militer Suriah ditempatkan di sana. Militer tidak hadir di seluruh wilayah Suriah. Jika kondisi militer mengijinkan pertempuran langsung, pastinya kami akan melakukannya," ungkap Assad.

Presiden Suriah menjelaskan, sejak dua setengah tahun lalu terjadi bentrokan antara militer Suriah dan Turki, di mana militer Suriah berhasil menghancurkan sejumlah target Turki yang masuk ke wilayah Suriah. Kondisi ini jika fasilitas militer mengijinkan, maka akan segera dilakukan. Selain itu, perlawanan rakyat pasti akan muncul.

Kuwait Dukung Penyelesaian Krisis Yaman

Putra Mahkota Kuwait menekankan dukungan negaranya terhadap upaya penyelesaian krisis Yaman dan mengakhiri penderitaan rakyat negara tetangganya itu.

Mishal al-Ahmad

Menurut Kantor Berita Kuwait (KUNA), Putra Mahkota Kuwait Mishal al-Ahmad bertemu dengan Ketua Dewan Kepresidenan Yaman Rashad Mohammed al-Alimi pada hari Rabu (8/6/2022) dan mengatakan bahwa Kuwait berkomitmen mendukung upaya untuk menemukan solusi politik dan damai krisis Yaman demi mengakhiri penderitaan rakyatnya serta mendukung kesejahteraan, kemanusiaan dan ekonomi Yaman.

Putera mahkota Kuwait juga menggarisbawahi kedalaman hubungan historis antara Kuwait dan Yaman selama lebih dari empat dekade, dan menyatakan harapan bahwa krisis Yaman akan segera reda.

Al-Alimi tiba di Kuwait dalam kunjungan resmi Senin lalu dan dijadwalkan melakukan perjalanan ke Bahrain, Qatar dan Mesir.

Pada April 2016, pemerintah Kuwait menjadi tuan rumah putaran panjang pembicaraan damai Yaman yang berlangsung sekitar tiga bulan, tetapi gagal mengakhiri konflik.

Pada 22 November 2019, Kuwait mengumumkan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang kesiapannya  menjadi tuan rumah pertemuan yang disponsori PBB dari pihak-pihak yang terlibat konflik di Yaman , dengan tujuan mencapai kesepakatan akhir dan komprehensif.

Menlu Lebanon: Bekaa dan Suriah Lahan Subur untuk Gandum

Menteri Luar Negeri Lebanon menyarankan agar gandum dapat ditanam di Suriah dan Dataran Bekaa di Lebanon selatan untuk memenuhi kebutuhan gandum negara-negara Arab.

Lebanon telah menghadapi sejumlah masalah sejak 2019 karena krisis keuangan yang disebabkan oleh sanksi yang berpusat pada AS, kelangkaan valuta asing, dan kekurangan bahan bakar yang parah.

Russia Today melaporkan, Abdallah Bou Hbaib berbicara pada konferensi yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Italia dengan partisipasi Lebanon, Turki, Jerman dan beberapa negara dan lembaga lain tentang ketahanan pangan hari Rabu (8/6/2022) mengatakan,"Tanah Suriah dan dataran Bekaa di Lebanon sangat subur, dengan dukungan finansial dan teknologi FAO dapat memenuhi kebutuhan produk pertanian negara-negara Arab,".

Bou Habib juga menekankan perlunya menghentikan perang di Ukraina dan menekan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan krisis guna memfasilitasi ekspor biji-bijian dan bahan pertanian lainnya tanpa penundaan.

Menteri Luar Negeri Lebanon menyebut masalah rakyat Lebanon sebagai akibat dari migrasi pengungsi dan pencari suaka dari Suriah dan Palestina yang membutuhkan dukungan komunitas internasional untuk mengatasinya.

Di bagian lain pidatonya, Menteri Luar Negeri Lebanon memuji proses baru yang dilakukan oleh Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pederson, berkoordinasi dengan otoritas Damaskus untuk memperbaiki kondisi kehidupan dan memfasilitasi kembalinya pengungsi Suriah.

Kementerian Ekonomi Lebanon sebelumnya telah mengumumkan bahwa negaranya telah mengimpor gandum dari Ukraina selama beberapa dekade, dan memasok kebutuhan gandumnya sekitar 80 persen pada tahun 2020.

Parlemen Irak Kecam Penghinaan Nabi Muhammad Saw di India

Parlemen Irak mengecam penghinaan yang dilakukan Juru bicara partai berkuasa India, terhadap Nabi Muhammad Saw.

Parlemen Irak

Dikutip Sumaria News, Selasa (7/6/2022), Komisi Wakaf dan Suku di Parlemen Irak meminta pemerintah Baghdad, untuk memanggil Duta Besar India, dan menyampaikan nota protes atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw.

"Penghinaan ini dan aksi-aksi tendensius serta memalukan terhadap Nabi Muhammad Saw, membawa pesan berbahaya yang mungkin saja jika tidak terkendali dapat menciptakan akibat-akibat buruk yang mengancam kerukunan hidup masyarakat, dan meningkatkan ketegangan serta konflik," imbuhnya.

Parlemen Irak menegaskan, agama Islam adalah agama damai, dan Nabi Muhammad Saw pembawa panji agama ini, dan utusan Tuhan untuk umat manusia, dan setiap penghinaan serta pelecehan terhadap setiap Nabi atau agama dan keyakinan dikecam oleh seluruh aturan dan konvensi PBB, dan tidak bisa ditolerir.

Sheikh Dammoush: Semua Plot Lemahkan Hizbullah Gagal !

Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon menyatakan bahwa semua plot musuh untuk melemahkan gerakan perlawanan gagal.

Pemilu parlemen Lebanon diadakan pada tanggal 15 Mei, dan hasilnya menunjukkan koalisi perlawanan mampu memenangkan jumlah kursi terbesar dibandingkan dengan partai politik dan koalisi lainnya.

Menurut Al-Manar TV, Sheikh Ali Dammoush, Wakil Ketua Hizbullah di Lebanon hari Jumat (10/6/2022) mengatakanbahwa Amerika telah mengandalkan boikot dan sanksi, juga propaganda masif  untuk melemahkan Hizbullah dan sekutunya dalam pemilu legislatif, tetapi hasilnya bertentangan dengan kehendak mereka, karena Hizbullah dan sekutunya mendapat tempat yang baik di parlemen negara ini.

"Para antek AS mengira uang dan posisi mereka bisa melemahkan Hizbullah, tetapi ternyata mereka lebih lemah dan tidak mampu merusak kekuatan politik  Hizbullah," ujar Sheikh Dammoush.

"Rakyat Lebanon tahu betul siapa yang membantu negara dalam bahaya besar dan mencegah rezim Zionis melanggar batas ibu kota Lebanon dan menegakka hak-hak negara di darat dan laut," tegasnya.

Sheikh Dammoush menekankan bahwa hari ini rakyat Lebanon membutuhkan upaya nasional untuk mengatasi bahaya dan krisis yang menimpa negara ini.

Jihad Islam Palestina: Teror Tidak akan Bisa Hentikan Perlawanan !

Gerakan Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa pembunuhan pemimpin perlawanan oleh rezim Zionis tidak akan menghentikan jalan jihad dan perang melawan musuh.

Gerakan Jihad Islam Palestina dalam statemen yang dikeluarkan pada peringatan ulang tahun pertama kesyahidan Jamil Mahmoud al-Ammouri, salah satu komandan Pasukan Quds, hari Sabtu (11/6/2022) mengatakan: "Kesyahidan Al-Ammouri merupakan titik balik dalam perlawanan dan perjuangan menghadapi rezim pendudukan di Tepi Barat, khususnya di Jenin,".

"Kesyahidan Al-Ammouri tidak akan menghentikan perjuangan melawan musuh Zionis dan saudara-saudara Mujahidin tidak akan menghentikannya untuk melanjutkan jalan suci ini," kata pernyataan terbaru Jihad Islam Palestina.

Pasukan keamanan Israel (Shin Bet) berusaha menyusup ke wilayah Palestina pada Juni tahun lalu dan menculik komandan Perlawanan Islam, yang memicu reaksi dari kubu perlawanan Palestina.

Bentrokan itu terjadi di Jalan Al-Nusra di kota Jenin, setelah itu tiga personel intelijen Palestina gugur.

Ketiga orang yang gugur ini adalah Al-Ammouri, bersama Adham Yasir Tawfiq Alivi dari Nablus dan Tisir Mahmoud Osman Isa.

Setelah bentrokan ini, seorang perwira Zionis juga tewas.

Mantan Direktur Mossad: Rezim Zionis akan Hancurkan Diri Sendiri

Mantan Direktur Dinas Intelijen Rezim Zionis Israel, Mossad menyoroti tidak adanya sebuah strategis yang jelas di Rezim Zionis sejak tahun 1967 sampai sekarang, dan mengungkap ancaman terbesar bagi rezim ini.

Tamir Pardo

Surat kabar Yedioth Ahronoth, Kamis (9/6/2022) melaporkan, mantan Direktur Mossad, Tamir Pardo membantah bahwa bahaya terbesar bagi Rezim Zionis adalah orang-orang Palestina, menurutnya bahaya terbesar adalah Israel dan orang-orang Israel sendiri.

"Menurut saya kita sendiri adalah bahaya terbesar yang dihadapi Israel, karena kecenderungan kita untuk menghancurkan diri sendiri, dan itu telah kita sempurnakan dalam beberapa tahun terakhir," kata Pardo.

Ia menambahkan, "Israel sejak perang bulan Juni 1967, tidak punya strategi, dan tidak ada seorang pun pejabat Israel yang bisa memberikan pendapatnya tentang pendirian sebuah negara bagi orang-orang Yahudi, dalam 30 tahun ke depan."

Mantan Direktur Mossad menegaskan, "Sistem penghancuran diri sendiri yang sejak beberapa tahun lalu sudah dimulai dan meluas di Israel, adalah bahaya terbesar bagi Tel Aviv. Israel sedang runtuh, dan mengalami masa sensitif serta bersejarah yang terkait dengan konflik internal."

"Israel sudah memutuskan untuk mengaktifkan sistem penghancuran diri sendiri," pungkasnya.

Bennett di Abu Dhabi Bertemu dengan Presiden baru Uni Emirat Arab

Perdana Menteri rezim Zionis Israel, Naftali Bennett disambut menteri luar negeri Uni Emirat Arab (UEA) di Bandara Udara Abu Dhabi.

Menurut laporan Koran Independent, Naftali Bennett Kamis (9/6/2022) tiba di Uni Emirat Arab dan di kunjungannya ini, ia akan bertemu dengan Presiden baru negara ini, Mohammad bin Zayed Al Nahyan.

Sheikh Khalifa bin Zayed, mantan presiden UEA meninggal dunia pada Jumat (13 Mei 2022). Saat itu, Presiden rezim Israel, Isaac Herzog juga berkunjung ke negara Arab ini. Ia bersam sejumlah menteri kabinet Tel Aviv berkunjung ke Abu Dhabi untuk mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Sheikh Khalifa bin Zayed.

Setelah meninggalnya Sheikh Khalifa, Mohammad bin Zayed diangkat sebagai penguasa Abu Dhabi dan presiden baru Uni Emirat Arab.

Uni Emirat Arab pada September 2020 menandatangani normalisasi hubungan dengan rezim Zionis. Kesepakatan ini dicapai di Gedung Putih dengan disaksikan Presiden AS saat itu, Donald Trump. Setelah ditandatanganinya kesepakatan ini, hubungan kedua pihak mulai meningkat dan selain pembukaan kedubes di Abu Dhabi dan Tel Aviv, pertemuan diplomatik juga meningkat drastis.

 

Tags