Pejabat Hizbullah Kritik Intervensi Dubes Saudi untuk Lebanon
Seorang anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon menyerukan pembentukan pemerintah Lebanon sesegera mungkin dan mengkritik intervensi dan hasutan Duta Besar Arab Saudi untuk Beirut Walid al-Bukhari, dan sikap diam terhadapnya.
"Realitas sulit yang dihadapi warga Lebanon membutuhkan percepatan proses pembentukan pemerintahan dan percepatan proses pencapaian prestasi yang signifikan," kata Sheikh Nabil Qaouq seperti dikutip ISNA mengutip Badan Media Nasional Lebanon (NNA) pada hari Sabtu (25/6/2022).
Dia menyinggung intervensi Dubes Arab Saudi untuk Lebanon Walid al-Bukhari dan mengatakan, ada seorang Dubes penghasut di Lebanon yang tidak ingin melibat negara ini dalam kedamaian dan keluar dari krisis.
Dia, lanjut Sheikh Qaouk, berusaha menghasut masyarakat Lebanon, dan diam terhadap intervensi Dubes penghasut ini adalah memalukan, dan sumber kehinaan dan kejijikan untuk semua penuntut kedaulatan dan netralitas.
"Perlawanan hari ini berada pada kondisi yang terbaik dan masih menjadi kebanggaan Lebanon dan kehormatan bangsa dan benteng tanah air. Memang benar ada ancaman dari Israel, tetapi rezim ini tidak mencapai salah satu dari tujuan-tujuannya, termasuk tidak akan pernah mencapai tujuan psikologis, politik dan media," tegasnya.
Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon lebih lanjut menekankan bahwa semua ancaman adalah tujuan-tujuan internal Israel, tetapi belum mampu mengeluarkan pemukim Zionis dari lautan ketakutan terhadap perlawanan.
"Semua Zionis telah menyadari bahwa rudal-rudal perlawanan mencapai semua kota, distrik dan fasilitas strategis Zionis," pungkasnya. (RA)