Knesset kembali Batal Dibubarkan
Voting untuk pembubaran parlemen Rezim Zionis (Knesset) yang ditetapkan akan digelar Kamis (30/6/2022) dini hari, kembali ditangguhkan.
Sekitar 10 hari lalu, Perdana Menteri Rezim Zionis, Naftali Bennett dan Menlu rezim ilegal ini, Yair Lapid di statemen bersamanya menyatakan, mereka telah mencoba berbagai jalan untuk menstabilkan koalisinya yang dibentuk satu tahun lalu, tapi pembubaran Knesset dan penyelenggaraan pemilu adalah solusi terbaik.
Menurut laporan Times of Israel, Daphna Liel, presenter Kanal 12 TV Israel Kamis (30/6/2022) dini hari dari Knesset melaporkan bahwa voting pembubaran parlemen rezim ilegal ini akan digelar Kamis pukul 8 pagi waktu setempat.
Seraya menyinggung situasi kacau di dalam Knesset, Leil mengatakan, kekacauan terjadi di sini yang selama bertahun-tahun belum pernah kita saksikan. Sepertinya voting akan digelar pukul 8 pagi.
Presenter Israel ini menyatakan, ada kekhawatiran di koalisi pemerintah bahwa Ayelet Shaked, Ketua Partai Yamina akan berusaha membentuk kabinet pengganti dengan Benjamin Netanyahu, ketua Partai Likud dan mantan perdana menteri tanpa menggelar pemilu.
Menurut laporan laman i24News, setelah tercapai kesepakatan antara koalisi berkuasa di Tel Aviv dan kubu oposisi terkait pembubaran Knesset, undang-undang tersebut diperkirakan akan disahkan pada pembacaan kedua dan ketiga hari ini, dengan Yair Lapid dinominasikan untuk menggantikan Naftali Bennett, hari Kamis.
Media-media Israel melaporkan, Naftali Bennett tidak berencana mencalonkan diri di pemilu. Bennett menyampaikan keputusannya tersebut kepada partainya, Yamina dan akan merilis statemen terkait hal ini.
Laporan media Israel menunjukkan bahwa jika tidak terjadi peristiwa tak terduga, hari ini (Kamis) parlemen ke-24 Rezim Zionis akan dibubarkan secara resmi dan Tel Aviv akan menggelar pemilu kelima selama tiga setengah tahun terakhir. (MF)