DK-PBB: Pendekatan Militer Bukan Solusi Krisis Yaman
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan pernyataan baru yang menegaskan tidak ada solusi militer untuk penyelesaian krisis di Yaman.
Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA) dan beberapa negara lain melancarkan agresi militer terhadap Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade negara ini dari arah darat, laut dan udara.
Perang yang dikobarkan Arab Saudi dan sekutunya di Yaman sejauh ini telah menyebabkan kematian lebih dari enam belas ribu orang Yaman, melukai puluhan ribu orang, dan menelantarkan jutaan orang Yaman.
Dewan Keamanan PBB dalam pernyataan yang disampaikan hari Senin (12/9/2022) meminta pihak-pihak yang bertikai di Yaman untuk melanjutkan negosiasi di bawah pengawasan PBB guna menyepakati gencatan senjata komprehensif yang dapat menjadi gencatan senjata permanen.
"Perjanjian gencatan senjata yang komprehensif dapat memberikan kesempatan untuk mencapai solusi politik yang komprehensif sesuai dengan kondisi yang disepakati," tegas pernyataan Dk-PBB.
Gencatan senjata di Yaman yang berulang kali dilanggar oleh koalisi agresor Saudi, diperpanjang satu kali sebelum mengikuti konsultasi PBB. Perpanjangan 2 bulan gencatan senjata ini berakhir pada 2 Agustus, yang diperpanjang lagi.(PH)