Dewan Rakyat Inggris Tuntut Pembebasan Tapol di Bahrain
Puluhan anggota Dewan Rakyat Inggris menuntut London menekan rezim Al-Khalifa supaya membebaskan tahanan politik dan pembela HAM yang dipenjara di Bahrain.
Sejak 14 Februari 2011, Bahrain dilanda protes rakyat terhadap rezim Al-Khalifa yang menuntut demokratisasi.
Selama periode ini, lebih dari 11.000 warga Bahrain telah ditangkap atas tuduhan palsu dan sejumlah besar oposisi telah dicabut kewarganegaraannya.
Sebanyak 30 anggota Majelis Rendah Inggris mengirim surat kepada Perdana Menteri negara ini, Rishi Sunak hari Jumat (17/2/2023) untuk mengutuk aksi represif rezim Al Khalifa terhadap oposisi politik di Bahrain, dan menekankan bahwa pemerintah Inggris harus menggunakan semua upayanya untuk meminta otoritas Bahrain membebaskan tahanan politik, pemimpin oposisi Bahrain, pembela hak asasi manusia dan mereka yang dijatuhi hukuman mati di negara ini.
Dalam surat ini, para anggota Dewan Rakyat Inggris menyatakan keprihatinan terhadap represi terus menerus terhadap oposisi dan pengunjuk rasa di Bahrain.
Mereka juga mengumumkan lebih dari seribu aktivis politik yang tidak bersalah dipenjarakan di Bahrain. Selain itu, banyak dari mereka tidak menerima layanan medis dan menjadi sasaran perlakuan buruk yang parah.
Selama beberapa hari terakhir, Inggris menjadi tuan rumah delegasi tingkat tinggi dari Bahrain, dan mengabaikan kejahatan rezim Al-Khalifa. Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang perkembangan hubungan bilateral.(PH)