Protes Berlanjut, Demonstran Israel Blokir Pintu Masuk Ben Gurion
Warga Israel melanjutkan unjuk rasa merek untuk memprotes agenda kabinet ekstrem yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Zionis Benjamin Netanyahu. Mereka menutup pintu masuk ke bandara Ben Gurion dan jalan-jalan lainnya.
Menurut Aljazeera, Kamis (9/3/2023), para pengunjuk rasa melanjutkan aksi mereka menentang apa yang disebut sebagai program reformasi peradilan dari kabinet ekstrem Netanyahu.
Mereka sepenuhnya menutup pintu masuk ke Bandara Ben Gurion sehingga penerbangan Netanyahu ke Italia tertunda.
Protes warga Zionis terhadap pengesahan undang-undang reformasi peradilan terus berlanjut dan pengunjuk rasa menuntut pembatalan undang-undang ini.
Rencana kabinet Netanyahu untuk apa yang disebut sebagai "reformasi hukum peradilan", ditafsirkan oleh penduduk Israel sebagai kudeta "konstitusional".
Jika reformasi tersebut terwujud, kewenangan sistem peradilan Israel akan dikurangi, dan sebaliknya, kewenangan lembaga eksekutif dan legislatif akan lebih kuat.
Menurut jaringan al-Mayadeen, para demonstran juga memblokir jalan-jalan di Tel Aviv. Pasukan cadangan rezim Zionis disiagakan karena protes terhadap rencana pelemahan peradilan di Israel telah mencapai puncaknya dan para pengunjuk rasa hadir di pusat-pusat kota.
Menteri Keamanan Internal rezim Zionis, Itamar Ben-Gvir dalam pertemuan keamanan yang diadakan untuk meninjau situasi, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan pengunjuk rasa menutup pintu masuk ke pelabuhan-pelabuhan, bandara, dan jalan.
Komandan distrik pusat polisi Israel, Avi Biton, memperingatkan pengunjuk rasa agar tidak mencoba memblokir jalan menuju atau di dalam Ben Gurion.
Menurutnya, pemblokiran jalan, terutama di sekitar Bandara Ben Gurion bisa berubah menjadi bencana. (RA)