Jihad Islam Palestina Kecam Pembukaan Kedutaan Republik Azerbaijan di Tel Aviv
Gerakan Jihad Islam Palestina mengutuk pembukaan kedutaan Republik Azerbaijan di Tel Aviv, dan menganggapnya sebagai alat untuk menyelamatkan Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu, dan kabinet ekstremisnya dari krisis internal.
Kedutaan Besar Republik Azerbaijan di kota Tel Aviv secara resmi dibuka pada hari Rabu selama kunjungan menteri luar negeri negara ini ke wilayah pendudukan.
Kantor berita Palestina, Maan hari Kamis (30/3/2023) melaporkan, Khaled Al Batash, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islam Palestina menanggapi pembukaan kedutaan Republik Azerbaijan di Tel Aviv dengan mengatakan,"Rezim Zionis saat ini tidak berada dalam kondisi yang baik karena krisis internal, dan pembukaan kedutaan di sana hanya jadi tali untuk menyelamatkan Netanyahu dan kabinet garis kerasnya,".
Al Batash menilai normalisasi hubungan dengan rezim Zionis sebagai belati beracun yang ditikamkan dari belakang kepada perjuangan bangsa Palestina.
"Azerbaijan dan negara-negara Islam dan Arab lainnya yang berkompromi dengan rezim Zionis seharusnya mendukung Palestina dan membantu mereka melawan penjajah," ujar Al Batash.
"Gerakan Jihad Islam mengutuk setiap normalisasi hubungan antara negara Arab dan Islam dengan Israel," tegasnya.
Statemen Khaled Al Batash dilontarkan ketika kelompok perlawanan Palestina sebelumnya telah meminta Republik Azerbaijan untuk mempertimbangkan kembali normalisasi hubungannya dengan rezim Zionis.(PH)