Lakukan Spionase di Irak, Drone AS Ditembak Jatuh
Drone pengintai milik Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh di provinsi Kirkuk, Irak. Pesawat tanpa awak ini diidentifikasi telah melakukan kegiatan spionase.
Pasukan AS masih melanjutkan kehadirannya di Irak hingga sekarang, padahal beberapa putaran perundingan strategis antara Baghdad dan Washington untuk mengakhiri kehadiran militer Amerika di Irak telah dilakukan.
Kehadiran pasukan AS di Irak tidak memiliki alasan disebabkan berakhirnya berakhirnya pertempuran melawan ISIS. Selain itu, parlemen Irak juga telah setuju atas rencana pengusiran seluruh pasukan asing dari wilayah Irak.
Menurut saluran Telegram, Sabereen News, Sabtu (22/4/2023), drone pengintai MQ-1C Gray Eagle ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara di selatan provinsi Kirkuk, Irak Utara.
Menurut laporan ini, drone tersebut sedang melakukan misi pengintaian di daerah Amerli dan Alduz, namun detail kejadian ini dan pelakunya belum dipublikasikan.
Di sisi lain, militer Amerika membuat sabuk pengaman di sekitar area jatuhnya drone untuk mengumpulkan puing-puing pesawat tanpa awak ini.
Koalisi Amerika mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa drone ini sedang mendukung pasukan keamanan Irak, yang akhirnya jatuh karena masalah teknis di selatan Kirkuk.
Menurut pernyataan itu, pasukan koalisi AS juga menghancurkan drone yang jatuh itu dengan meledakkannya.
Disebutkan pula bahwa AS menerbangkan jumlah drone yang belum pernah terjadi sebelumnya di atas ibu kota Irak. (RA)