Mengapa AS Hidupkan Kembali Daesh di Suriah?
(last modified Wed, 06 Sep 2023 04:33:57 GMT )
Sep 06, 2023 11:33 Asia/Jakarta

Selama beberapa hari terakhir, sumber-sumber berita lokal di Suriah dan Irak telah berulang kali memberitakan tentang upaya Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali Daesh (ISIS) dan kelompok Takfiri lainnya dengan membebaskan mereka dari tahanan dan menjalin koordinasi di antara kelompok Takfiri lainnya di Suriah.

Sekaitan dengan hal ini, anggota Parlemen Suriah, Jawidah Mikhail Tsaljeh dalam wawancara dengan situs berita Al-Maalomah menjelaskan bahwa setiap kali Amerika Serikat merasa terkepung dan menjadi pecundang di medan perang, Amerika akan membebaskan Daesh dari penjara untuk menyulut ketegangan baru di Suriah.

Anggota Daesh

Satu sumber keamanan Irak juga mengatakan kepada situs Al-Maalomah, Para tahanan yang melarikan diri dari penjara Al-Hasakah dan Ghoyran telah direncanakan oleh Amerika Serikat dan dilakukan oleh milisi Kurdi Suriah. Para buronan sebagian besar adalah komandan tinggi ISIS, banyak di antaranya telah dijatuhi hukuman mati.

Dalam beberapa hari terakhir, sumber-sumber berita di timur laut Suriah melaporkan kaburnya teroris ISIS dari penjara. Peristiwa yang berulang kali terjadi dalam dua tahun terakhir ini membuat kelompok ini mendapatkan kehidupan baru.

Jenderal Michael Erik Kurilla, Komandan Komando Pusat AS (Centcom), melakukan perjalanan ke Suriah pada tanggal 21 Agustus dan mengunjungi kamp Al-Hol dan Al-Roj yang terletak di timur laut Suriah.

Kehadiran komandan Centcom ini di kamp tempat tinggal keluarga Daesh itu memperkuat asumsi tentang upaya Amerika untuk menghidupkan kembali Daesh.

Pada saat yang sama, Jabar al-Maamouri, Ketua Persatuan Ulama Sunni Irak di provinsi Diyala telah memperingatkan terhadap upaya Amerika untuk melatih generasi keempat ISIS di kamp Al-Hol.

Kamp Al-Hol, yang menampung sejumlah besar anggota dan keluarga kelompok teroris ISIS, terletak di timur laut Suriah dan 10 kilometer dari perbatasan Irak. Pengelola kamp ini adalah kelompok bersenjata yang disebut Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang berafiliasi dengan militer AS.

Kamp Al-Hol awalnya didirikan dengan kapasitas 40.000 orang dan memiliki 6 bagian, tetapi pada tahun 2019, ketika populasi kamp ini mencapai hampir dua kali lipat kapasitasnya yaitu 74.000 orang, maka ditambahkan dua bagian lagi ke dalam kamp. Saat ini, populasi kamp ini diperkirakan antara 50.000 dan 60.000 orang, dan penghuninya berasal dari 57 negara berbeda.

Dalam beberapa hari terakhir, sumber-sumber berita lokal di Suriah dan Irak telah berulang kali memberitakan tentang upaya Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali Daesh (ISIS) dan kelompok Takfiri lainnya dengan membebaskan mereka dari tahanan dan menjalin koordinasi di antara kelompok Takfiri lainnya di Suriah.

Para ahli meyakini bahwa salah satu alasan relatif kuatnya ISIS di wilayah timur Suriah dan pelaksanaan operasi teroris dalam beberapa bulan terakhir adalah terkait dengan kaburnya elemen ISIS dari penjara. Penjara-penjara tersebut berada di bawah kendali milisi Kurdi dan koalisi Amerika.

Laporan yang ada menunjukkan bahwa pasukan Amerika telah mendirikan kamp pelatihan untuk kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS di timur Sungai Eufrat di Suriah, khususnya di Bukmal dan Deir Ezzor.

Ketakutan akan persatuan ekonomi Iran, Irak, Suriah dan Lebanon, pelonggaran sanksi dan, yang terpenting, transformasi wilayah konflik menjadi jalan raya ekonomi, termasuk di antara hal-hal yang memaksa Amerika Serikat untuk mengganggu jalur penyeberangan Bukamal.

Amerika Serikat mengembalikan pasukan militernya ke Irak pada tahun 2014 dengan dalih memerangi Daesh dan menyusul perluasan kehadiran Daesh dari Irak hingga Suriah, Amerika memperluas kehadirannya ke sebagian wilayah Suriah, terutama di wilayah yang kaya minyak, dan kini ada 28 pangkalan militernya di Irak, termasuk 24 pangkalan militer dan 4 pangkalan logistik di Suriah, di mana hampir dua ribu pasukan militer ditempatkan.

Menurut para ahli, jika Daesh dihidupkan kembali di kawasan ini oleh Amerika Serikat dengan cara apa pun, maka Uni Eropa dan negara-negara anggota blok ekonomi-politik ini pasti akan menjadi pihak yang dirugikan.

Dari sudut pandang ini, proyek menghidupkan kembali Daesh dan kelompok Takfiri lainnya di Suriah sejalan dengan kepentingan Amerika untuk mengalihkan perhatian Rusia dari perang di Ukraina atau kepentingan Zionis Israel untuk memutus jalur komunikasi poros Perlawanan.

Anggota teroris Daesh

Namun hal ini tentu merugikan Uni Eropa karena banyaknya Daesh yang berada di kamp Al-Hol yang berkewarganegaraan Eropa, dan meski negara-negara Eropa menolak menyerahkannya, jika proses pembebasan Daesh dari penjara-penjara di wilayah pendudukan Suriah dan Irak terus berlanjut dan ISIS generasi keempat akan muncul dari kamp Al-Hol, cepat atau lambat pasti mereka akan menjejakkan kakinya ke Eropa.(sl)